Santunan dan Pembinaan ke-NU-an Jadi Cara MWCNU Cibalong Garut Layani Masyarakat
Selasa, 29 April 2025 | 12:33 WIB

Foto bersama pasca giat Santunan dan Pembinaan ke-NU-an bersama MWCNU Cibalong Garut. (Foto: NU Online Jabar/Rudi Sirojudin A).
Rudi Sirojudin Abas
Kontributor
Garut, NU Online Jabar
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Cibalong Garut terus bergerak melayani kebutuhan masyarakat. Sebanyak 26 orang yang tergolong kategori dhuafa, yatim, dan disabilitas mendapatkan bantuan uang tunai masing-masing sebesar Rp. 100.000, yang didapat dari unit pengelola zakat, infak, shadaqah (UPZIS) MWCNU Kecamatan Cibalong.
Bantuan tersebut diberikan pengurus MWCNU Cibalong di sela-sela kegiatan pengajian ke-NU-an yang dilaksanakan bertempat di Kampung Nyalindung, Desa Mekarmukti pada Ahad (27/4/2025).
Baca Juga
Karakter Pesantren: Kemandirian
Hadir dalam kesempatan tersebut pengurus MUI Kecamatan Cibalong, Wakil Rais Syuriah MWCNU, ketua FKDT Garut Ustad Atep Taufik Mukhtar, Kades Mekarmukti, pengurus MWCNU dan Banom NU se-Kecamatan Cibalong, tokoh masyarakat, dan para penyuluh agama Islam se-Kecamatan Cibalong. Juga hadir memberikan tausiah yaitu pengasuh Ponpes Fauzan Sukaresmi yang juga sebagai sekretaris PCNU Garut, KH Hilman Umar Bashori.
Dalam tausiahnya, Ceng Hilman demikian akrab disapa menyebut bahwa kegiatan santunan perlu digalakan oleh para pengurus NU sebagai bagian khidmat kepada masyarakat. Menurutnya, organisasi NU tidak hanya mempunyai kewajiban soal pembinaan keagamaan saja, melainkan juga terkait dengan persoalan kesejahteraan warganya.
"Santunan yang diberikan melalui unit pengelola zakat, infak dan shadaqah menjadi bukti organisasi NU peduli kepada kesejateraan warganya," ucap Ceng Hilman.
Dalam kesempatan yang sama, salah seorang pengurus NU, Ustad Faqih Al-Baihaqi juga mengungkapkan bahwa santunan dalam bentuk uang kepada para yatim, dhuafa, dan disabilitas menjadi sebuah agenda rutin pengurus NU Kecamatan Cibalong.
"Warga masyarakat Kecamatan Cibalong digalakan untuk memberikan shadaqah dalam bentuk koin receh. Kumpulan koin tersebut kemudian dikumpulkan, dikelola oleh UPZIS yang kemudian diberikan lagi kepada masyarakat sesuai peruntukkannya. Dari koin NU, masyarakat dididik untuk berbagi tanpa memandang nilai besar kecilnya sumbangan itu," tandasnya.
Terpopuler
1
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
2
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
3
Isi Kuliah Umum di Uniga, Iip D Yahya Sebut Media Harus Sajikan Informasi ‘Halal’ dan Tetap Diminati
4
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
5
LD-PWNU Jawa Barat Gelar Madrasah Du'at ke-IV, Fokus Pengkaderan Da'i di Era Digital
6
Perkuat Sinergi untuk Umat, PCNU Depok Audiensi dengan Wali Kota Supian Suri
Terkini
Lihat Semua