• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Garut

Ketua Tanfidziyah PCNU Garut: Saha Nu Nyaho Kana Dirina, Bakal Nyaho Kanu Nyiptakeunna

Ketua Tanfidziyah PCNU Garut: Saha Nu Nyaho Kana Dirina, Bakal Nyaho Kanu Nyiptakeunna
Ketua Tanfidziyah PCNU Garut: Saha Nu Nyaho Kana Dirina, Bakal Nyaho Kanu Nyiptakeunna
Ketua Tanfidziyah PCNU Garut: Saha Nu Nyaho Kana Dirina, Bakal Nyaho Kanu Nyiptakeunna

Garut, NU Online Jabar
Pondok Pesantren Fauzan memperingati haul almarhum almagfurlah Syekh Muhammad Adzro'i (Syaikhuna Bojong) bin Syekh Abdul Wahab Bojong yang ke 108 dan Hj Rd. Entum Fatmah binti KH Abdullah Sanusi yang ke-5, sekaligus mengingat tiga hari wafatnya KH Aceng Bubuh Hasbullah bin KH Muhammad. Peringatan tersebut dilaksanakan di aula utama Pondok Pesantren Fauzan Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut, Minggu (24/12).


Ketua Tanfidziyah  PCNU Garut KH Atjeng Abdul Wahid menyampaikan jangan sampai kita gagal hirup jeng hirupna gagal. Pesan tersebut ia sampaikan saat mengisi tausyiah peringatan haul tersebut. 


Kiai yang akrab disapa Atjeng Wahid tersebut mengilustrasikan bahwa yang namanya barang gagal pasti tidak layak digunakan apalagi dijual. Menurutnya, walaupun barang tersebut awalnya dibuat dari bahan terbaik dan mahal.


"Ibarat menjahit jas dari kain wol, namun saat selesai tangannya panjang sebelah, kira-kira layak untuk dipakai tidak?" tanya Atjeng Wahid yang juga sesepuh Pondok Pesantren Salaman (Fauzan III).


Begitu juga manusia, sambung Atjeng Wahid, mereka bisa gagal hirup (hidup) atau hirupna (hidupnya) gagal adalah orang-orang yang tidak mau ngaji. Karena menurutnya, orang yang mau ngaji setidaknya ia akan belajar untuk mengenal dirinya sendiri, sehingga diakhirnya ia akan mengenal siapa yang telah menciptakannya (khaliq).


"Saha nu nyaho kana diri na, bakal nyaho kanu nyiptakeun dirina," tegas Atjeng Wahid.


Ia pun menjelaskan bahwa ngaji merupakan salah satu upaya ataupun sarana agar seorang manusia tidak gagal dalam hidupnya, dimana orang yang hidupnya gagal adalah mereka yang tidak ngaji sehingga tidak terbersit untuk memikirkan dirinya sendiri.


"Orang yang tidak memikirkan dirinya sendiri untuk mengenal dirinya, maka akan gagal." jelasnya.


Sebagai informasi, haul tersebut dipimpin oleh Mustasyar PCNU Garut sekaligus Sesepuh Pondok Pesantren Fauzan KH Aceng Aam Umar 'Alam, Ketua dan Wakil Sekretaris PCNU Garut KH Aceng Abdul Wahid dan Aceng Mumu Muhammad, Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziah MWC NU Sukaresmi KH Aceng Muhammad Ali dan KH Aceng Aup Fauzani, jajaran pengurus MWC, PAC Muslimat, Fatayat, Ansor Sukaresmi, serta ratusan ajengan dan santri yang ikut mendoakan.


Garut Terbaru