• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Musyawarah Kerja Ala MWCNU Tapos

Musyawarah Kerja Ala MWCNU Tapos
Musyawarah Kerja Ala MWCNU Tapos Kota Depok. (Foto: Moch Ikmaluddin).
Musyawarah Kerja Ala MWCNU Tapos Kota Depok. (Foto: Moch Ikmaluddin).

Depok, NU Online Jabar
Kemarin pagi, Sabtu (19/3) sekitar pukul 07.00 WIB, sejumlah pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Kecamatan Tapos mulai berdatangan, menghampiri bus Pariwisata berwarna biru yang terparkir di depan RPH (Rumah Pemotongan Hewan) Tapos.


Tak ketinggalan perwakilan pengurus ranting NU dari tujuh kelurahan, serta badan otonom antara lain Muslimat, Fatayat, Jatman, (Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu'tabaroh an-Nahdliyyah), JQH (Jami'yyatul Qurra wal-Huffadz), Ansor dan Banser dilingkungan NU Kota Depok.


Ibu-ibu berkerudung hijau dengan baju warna hitam. Bapak-bapak lebih banyak yang memakai sarung. Semua nampak bergembira dan bersemangat mengikuti kegiatan hari itu.


Bus mulai menyusuri jalan tol lingkar luar. Panitia segera membagikan mushaf per juz kepada peserta untuk khataman Al Qur’an 30 Juz sebelum sampai di Makam Syeikh Qurrotul Ain (Syeikh Quro), Kampung Pulobatu, Pulokelapa, Lemahabang, Kabupaten Karawang. Untuk menuju makamnya, rombongan disuguhi hamparan persawahan nan hijau.


Mendekati makam Syekh Quro, panitia membacakan manqib ulama yang akan diziarahi. Beliau merupakan putra ulama besar Perguruan Islam dari negeri Campa yang bernama Syekh Yusuf Siddik. Syekh Quro adalah seorang yang hafal Al-Qur’an (hafidz) dan sekaligus qori yang terkenal dengan suaranya yang merdu. Rombongan sama-sama melafalkan kalimah toyyibah dan  tahlil serta ditutup doa khtlatmul Qur'an.


Seusai solat dhuhur, rombongan menuju Cirebon. Lantunan solawat mulai terdengan dari salah satu ibu Fatayat:


 حَيُّوا الهَادِی بِأَجمَل ذِکرَی


Berilah penghormatan kepada Al-Hadi (Nabi Muhammad) dengan sebaik-baik ungkapan


صَلُّوْا مَعَانَا يَا حُضَّارْ


Mari bersholawat bersama kami


فَهُوَ عِمَادِی يَومَ المَعَادِ


Dialah sandaranku pada hari kembali (kiamat)


نَبِيُّنَا طَهَ الْمُخْتَارْ


Yaitu Nabi kami sayyiduna yang terpilih.


Begitu sampai di Cirebon, rombongan melaksanakan solat jama’ taqdim antara maghrib dan isya’ di Masjid Maulana Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Beliau adalah salah satu Wali Sembilan di tanah Jawa.


Dinding depan Masjid Maulana Syarif Hidayatullah dipenuhi dengan piring porselen khas negeri Tiongkok. Sedangkan pintunya dibuat dengan ukuran kecil dan lebih pendek. Agar bisa masuk, harus menundukkan kepalanya. Keduanya memiliki filosofi mendalam dalam proses pembangunannya kala itu. Sayangnya pintu utama masjid hanya dibuka ketika shalat Jum’at dan dan solat id.


Setelah solat jama’ taqdim, rombongan diajak berziarah menuju makam Maulana Syarif Hidayatullah yang berada di atas bukit. Oleh penduduk setempat disebut Astana Gunung Jati. Di komplek tersebut juga tempat di makamkannya anggota keraton.


Adapun tembok putih yang dipenuhi porselen yang biasa dipakai umumnya peziarah adalah pintu pertama atau pintu pasujudan.


Setelah puas berziarah, tiba saatnya rombongan menuja keraton Kacirebonan, tempat digelarnya Musker. Satu dari empat keraton yang ada di Cirebon.  


Dalam arahannya, Rais Syuriyah MWCNU Tapos, H Jarkasih menekankan agar pengurus tidak hanya cukup namanya tercantum di struktur organisasi, tapi disebut pengurus adalah orang yang mau mengurusi NU.


“Saya mengutip pesan KH Hasyim Asy’ari:  barangsiapa yang mau mengurus NU akan aku anggap sebagai santriku. Siapa yang menjadi santriku akan aku doakan khusnul khatimah beserta anak-cucunya,” katanya. 


Sedangkan ketua Tanfidhiyah, Kiai Didin Muhidin menyampikan pentingnya kekompakan.


“Kita ini seperti jari-jemari tangan. Kalau jari jemari itu kita lipat akan membentuk kepalan tangan yang apabila dipakai untuk memukul akan menyakitkan. Sebaliknya jika jari-kemari itu kita buka, akan memberikan manfaat. Misalnya untuk memegang gelas agar kitab bisa minum atau memberikan minuman kepada orang lain memberikan manfaat," imbunya. 


Sidang dipimpin oleh Wakil Syuriyah, KH Hasan Basri dengan menghasilkan beberapa program kerja hingga 2024 dan rekomendasi yang akan dilaporkan kepada jajaran PCNU Kota Depok.


Di tengah-tengah berlangusngnya raker, Pangeran Abdul Gani Natadiningrat, Sultan Kasultanan Kacirebonan IX datang menghampiri peserta raker. Ia memberikan ucapan selamat atas terselenggaranya raker MWC Tapos di kota Cirebon yang terkenal dengan Kota Udang dan Empal Gentongnya yang khas itu.


Pewarta: Moch Ikmaluddin
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Daerah Terbaru