Dari Pesantren ke Dunia Digital: Ratusan Dai Muda NU Lahir dari Madrasah Du’at LD-PWNU Jabar
Ahad, 6 Juli 2025 | 08:56 WIB
M. Rizqy Fauzi
Penulis
Kota Bandung, NU Online Jabar
Madrasah Du'at merupakan salah satu program unggulan yang dimiliki oleh Lembaga Dakwah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LD-PWNU) Jawa Barat. Program tersebut merupakan program sekolah kaderisasi dai yang bekerjasama dengan sejumlah pondok pesantren di berbagai daerah.
Ketua LD-PWNU Jawa Barat KH Jamil Abdul Latief melaporkan bahwa hingga saat ini total peserta yang sudah mengikuti kegiatan Madrasah Du'at telah mencapai 950 orang. Ia menyebutkan bahwa jumlah tersebut berdasarkan peserta yang tersebar di berbagai daerah.
“Alhamdulillah, dalam empat angkatan Madrasah Du'at yang kami selenggarakan dari Januari hingga Juni 2025 ini, telah lahir 950 alumni dai muda. Mereka kami bekali dengan kemampuan dakwah berbasis keilmuan, digital, komunikasi massa, hingga literasi keagamaan yang moderat,” ungkapnya saat diwawancara NU Online Jabar, Jumat (4/7/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Jamil menyebutkan data peserta yang mengikuti program Madrasah Du'at LD-PWNU Jawa Barat, yakni: Angkatan pertama yakni dilaksanakan di Pondok Pesantren API Al-Ghozali Kumbung Rajagaluh, Majalengka pada Selasa, 14 Januari 2025 dengan jumlah peserta sebanyak 300 orang. Sedangkan angkatan kedua diikuti oleh 250 peserta di Pondok Pesantren Manbaul Falah Cipatik, Bandung Barat pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Kemudian angkatan ketiga bertempat di Pondok Pesantren Syah Maulana, Desa Kapetakan, Kabupaten Cirebon pada Selasa 24 Mei 2025 yang diikuti 150 peserta. Setelah itu, Madrasah Du'at angkatan keempat diikuti oleh 250 peserta yang bertempat di Pondok Pesantren Al-Wafa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung pada Ahad 22 Juni 2025.
Kiai Jamil mengatakan bahwa program Madrasah Du'at tersebut merupakan program rutin lembaga yang tidak sekedar mengejar jumlah kuantitas da'i.
"Kegiatan ini lebih dari itu, kami fokus pada pembekalan kualitas pemahaman dan praktik dakwah, khususnya dalam pemanfaatan media sosial untuk tujuan syiar Islam," paparnya.
Selain itu, pihaknya juga menekankan pentingnya pada da'i bisa beradaptasi dakwah di platform digital.
"Tentunya ke depan, diharapkan para da'i bisa merefleksikan perannya sebagai seorang pendakwah yang tidak hanya berpegang teguh pada ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah, tetapi juga mampu beradaptasi dan bersaing di tengah dinamika perkembangan zaman, khususnya di era digital," tandasnya.
Terpopuler
1
Lafal Niat Puasa Asyura Puasa Sunah pada 10 Muharram
2
Besok Sunah Puasa Tasua, Ini Lafal Niatnya
3
Agar Hati Tak Mati, Inilah Doa-doa Pilihan di Hari Asyura 10 Muharram
4
Angka Kematian Jamaah Haji 2025 Capai 423 Orang, Penyakit Jantung Jadi Penyebab Utama
5
Gelar Konferensi Pers, DPP K-Sarbumusi Ultimatum Menhub Dudy dan Menko AHY Respons Tuntutan Aksi ODOL
6
Perkuat Ukhuwah dan Semangat Dakwah di Masyarakat, GP Ansor Cigerenem Gandeng Latansa 2 Gelar Pengajian Syahriahan
Terkini
Lihat Semua