Majalengka

Musik Karinding Lesbumi hingga Santunan Ratusan Yatim Meriahkan Gebyar Muharram 1447 H PCNU Majalengka

Senin, 7 Juli 2025 | 10:00 WIB

Musik Karinding Lesbumi hingga Santunan Ratusan Yatim Meriahkan Gebyar Muharram 1447 H PCNU Majalengka

Pemberian Santunan Yatim kepada perwakilan MWCNU se-Kabupaten Majalengka di Gebyar Muharram 1447 H di Gedung PCNU Majalengka. (Foto: Tangkapan Layar Youtube NU Online Majalengka).

Majalengka, NU Online Jabar
Semangat hijrah dan kebersamaan menjadi nafas utama dalam peringatan Gebyar Muharram 1447 H yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Majalengka dengan tema 'Membangun Spirit Kesadaran dan Kebersamaan Menuju Organisasi NU yang Digdaya, Berdaulat, dan Mandiri' di kantor PCNU, Ahad (6/7/2025) malam.


Kegiatan peringatan tahun baru Islam 1447 H diwarnai dengan beragam kegiatan mulai dari pagelaran musik tradisional Karinding dari Lesbumi, Istighosah kubro, tausiyah keagamaan, hingga santunan kepada 200 anak yatim yang secara simbolis diserahkan kepada perwakilan MWCNU se-Kabupaten Majalengka.


Dalam sambutannya, Ketua panitia Gebyar Muharram 1447 H, KH Solehul Hadi berterima kasih kepada seluruh donatur dan keluarga besar NU Majalengka yang telah berkontribusi menyukseskan acara ini. Ia menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan hasil dari gotong royong, dari kita, oleh kita, untuk kita yang berdaulat, mandiri dan maju bersama.


"NU sedang memanggil. Maka semua kader harus merasa terpanggil. Mari kita hidupkan NU dengan kebersamaan dan kontribusi nyata," jelasnya.


Kiai Solehul juga menyoroti pentingnya seni dan budaya sebagai media dakwah serta perekat antar-generasi. "NU bangga dengan seni. Kita cintai budaya kita sendiri, karena di sana ada identitas dan kekuatan NU ada," tambahnya.


Sementara itu, Ketua PCNU Majalengka KH Muhammad Umar menjelaskan pentingnya momentum hijrah sebagai refleksi perjuangan kolektif yang penuh strategi dan pengorbanan.


Kiai yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Huda Cisambeng ini mencontohkan peristiwa hijrah Nabi besar Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah yang diiringi dengan pengorbanan dan adanya pembagian tugas antara para sahabat nabi baik Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Ali bin Abi Thalib dan sahabat lainnya.


"Dari peristiwa besar ini, kita belajar tentang kerja tim work. Ada yang bertugas menyuplai logistik, menyampaikan informasi, hingga rela pasang badan seperti yang dilakukan seperti Sayyidina Ali. Ini pelajaran penting bagi kader NU untuk bekerja sama demi tercapainya visi besar NU, "paparnya.


Kiai Umar juga mengingatkan bahwa pengabdian kepada NU itu jalan menuju keberkahan. "Barang siapa yang mengabdi kepada NU, insya Allah akan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Kita harus yakin dan terus saling mendukung dalam beragam hal," tandasnya.


Sebagai informasi, acara ditutup dengan doa bersama dipimpin KH Anwar Sulaeman, KH Yusuf Karim, Prof Dr. K.H. Ahmad Sarkosi Subki atau akrab disapa Mama Oci. Ketiganya memberikan tausiyah dan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan NU.


Turut hadir Ketua PCNU Majalengka KH Muhammad Umar, Ketua Syuriyah KH Anwar Sulaeman, jajaran Mustasyar, pengurus Tanfidziyah, keluarga besar NU baik dari badan otonom dan maupun lembaga dan tamu undangan serta ratusan jamaah.