Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Kuluwung

Pengakuan Nyai Sarah

Ilustrasi/Ilham

Umurku sudah tak lagi muda
Aku lahir di tahun yang serba susah
Bergelut peluh dimasa kelam
Dibangunkan pagi dan matahari


Nak, perih pahit telah aku jalani
Menunggumu dalam doa sederhana
Gembira suka cita aku rasakan
Saat melihatmu lahir di tahun sepi

 

Nak, pandanglah manusia dengan kasih
Karena berbeda itu niscaya
Kebencian adalah bencana
Berlepaslah


Baca Juga:
Dia Berkata

 

Aku Nyai Sarah,
Telah menitipkanmu pada air susuku
Pada tanah dan doa leleuhurmu
Melahirkanmu adalah takdirku

 

Berjalanlah tak perlu risau
Dunia ini milikmu
Tanah adalah sahabatmu
Kau lahir di bumi yang diberkahi

 

Cintai apapun yang kau temui
Matamu adalah lautan
Alismu adalah keteguhan
Dilangkahmu ada doaku


Baca Juga:
Mengantar Sore di Tanjung Perak 1928

 

Berjalanlah,
Sapalah suara kehidupan
Rayakan dengan cinta
Karena ibumu adalah kebijaksanaan

 

Aku, ibumu
Aku, Nyai Sarah

 

Nasihin, Sekretaris Lesbumi PWNU Jawa Barat

Editor: Agung Gumelar

Artikel Terkait