• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Tokoh

KH Dawam Anwar Tokoh NU Pendiri Pondok Pesantren YAPINK Kabupaten Bekasi

KH Dawam Anwar Tokoh NU Pendiri Pondok Pesantren YAPINK Kabupaten Bekasi
KH Dawam Anwar
KH Dawam Anwar

Kiai Dawam Anwar bin H Anwar merupakan pendiri Pondok Pesantren Yayasan Perguruan Islam El Nur El Kasysyaf (YAPINK). Ia lahir di Jombang, Jawa Timur 12 Agustus 1938. Pada masa mudanya ia menimba ilmu di Pondok Pesantren Tebuireng pada masa kepemimpinan KH Yusuf Hasyim. 

Kiai Dawam mengawali kiprah ke-NU-annya sejak tahun 1964-1969 sebagai anggota GP Ansor Montong, Tuban. Pada tahun 1964-1968 sebagai penasihat IPPNU Jombang Selatan dan anggota PMII Jombang, merangkap sebagai pengurus MWCNU Tebuireng. Kemudian pada tahun 1970-1972 ia pindah ke Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Di situ ia aktif sebagai anggota PMII dan GP Ansor.

Seiring waktu, kepribadiannya yang santun, luwes, dan berwawasan luas semakin menarik perhatian banyak pihak dan kepercayaan masyarakat kepada beliau semakin tinggi sehingga pada tahun 1977-1987 beliau terpilih sebagai anggota DPRD DATI II Bekasi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus aktif sebagai Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Bekasi. Kariernya terus berlanjut, pada tahun 1994-1998 ia dipercaya jadi Katib ’Aam PBNU bersama Gus Dur. 

Ketika PKB berdiri, ia berkarier politiknya kembali berlanjut. Ia ditunjuk sebagai Sekretaris Dewan Syuro DPP-PKB sejak tahun 1998. Kiprah itu membawanya menjadi anggota DPR-RI periode 1999 hingga akhir hayatnya pada tahun 2003.

Yayasan Nur El-Kasysyaf
Kiai Dawam memberikan pengertian bahwa makna dari El Nur El Kasysyaf adalah cahaya yang menerobos, maka tujuan utama hadirnya YAPINK sebagai institut pendidikan keagamaan adalah untuk menerobos hati dan pikiran masyarakat mengenai pemahaman yang baik dan benar serta untuk membentenginya agar tidak terpengaruh oleh aliran lain.

Dalam kesempatan lain Kiai Dawam menyampaikan bahwa nama YAPINK menggunakan kata ‘perguruan’ adalah dengan harapan agar alumni-alumninya kelak mampu menjadi guru dalam arti luas. Guru sebagai profesi resmi di sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan, guru bagi masyarakat sekitar, maupun guru bagi keluarga dan anak anaknya sendiri.

Tak hanya diukur dari perkembangan institusi pusatnya sendiri di Tambun, YAPINK berhasil membangun cabang-cabang di berbagai wilayah. Kini jumlahnya telah 8 cabang, yakni:

1.    PINK 02 (Darul Hikmah) berdiri pada tahun 1982 di Kampung Kobak, Tambun.
2.    PINK 03 di Mangun Jaya 2, Tambun Selatan. PINK 03 saat ini telah memiliki tiga institut pendidikan formal, yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang diresmikan pada tahun 1990, MTS pada tahun 1995, dan Madrasah Aliyah pada tahun 2015.
3.    PINK 04 di Marunda, Jakarta Utara
4.    PINK 05 di Kalianda, Lampung Selatan, resmi berdiri pada tahun 1993.
5.    PINK 06 (Minhajul Huda) di Kotabumi, Lampung Utara, Desa Cempaka Timur, Kecamatan Sungai Jaya. Pembangunanya dimulai sejak tahun 1993.
6.    PINK 07 (Al Munawwar) I Purwasari, Cikampek. Pada tahun 1996, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Raudhatol Athfal (RA) PINK 07 resmi didirikan.
7.    PINK 08 di Selang Cau, Cibitung Kabupaten Bekasi. Pada tahun 1996 resmi didirikan TK Al Kasysyaf II, pada tahun 2006 resmi didirkan Madrasah Ibtidaiyah (MI) PINK 08
8.    PINK 09 di Kotabumi, Lampung Utara. Pada tahun 2006/2007 kali pertama dibuka Madrasah Aliyah.

Setelah didirikan , cabang-cabang tersebut dipersilakan untuk menetukan sendiri metode pembelajaran dan kurikulumya. Tidak ada penyeragaman secara khusus yang dilakukan oleh YAPINK pusat kepada cabang-cabangnya, agar cabang-cabang itu bisa lebih dinamis menyesuaikan kebutuhan masing-masing.

Namun, sesuai degan amanat Kiai Dawam, YAPINK di masing-masing cabang diharapkan dapat mengadopsi materi-materi inti dari pusat yang selama ini menjadi andalan, kekuatan, dan ciri khas YAPINK. Materi tersebut adalah Bahasa Arab (berikut nahwu sharafnya), ilmu fiqh (beraliran madzhab Syafi’i), ilmu akidah (behaluan Ahlussunah wal Jama’ah), ilmu akhlak (bersumber dari Ta’lim Muta’alim) dan kitab kitab klasik lainnya, serta ilmu khat (kaligrafi Arab). 

Melalui tulisan ini, penulis mengajak para pembaca untuk sejenak merefleksikan kelahiran Pondok Pesantren YAPINK dengan kembali meresapi himne YAPINK yang biasa dinyanyikan para santrinya. Meresapi himne itu sama dengan meresapi harapan dan pesan Kiai Dawam:

Perguruan Islam El Nur El Kasysyaf 
Berdasarkan Akidah Islamiyah
Membina jasmani dan rohani
Dari dasar hingga tingkat tinggi
Bidang sosial tak lupa diusahakan
Demi kemajuan dan kemakmuran Islam
Untuk kepentingan bangsa dan negara
Bantu pemerintah sekuat tenaga
Mari-mari kita dirikan bersama
Tempat pendidikan dan peradaban
Santuni anak yatim piatu
Dengan mengharap ridho ilahi

Besar harapan saya, tulisan ini bisa membuat Sang Kiai tersenyum di surga, lahul Fatihah….

Penulis: Resti Mpps

Editor:Abdullah Alawi


Tokoh Terbaru