Taushiyah KOLOM KH ZAKKY MUBARAK

Totalitas Cinta Kasih

Kamis, 15 Juni 2023 | 10:00 WIB

Totalitas Cinta Kasih

Totalitas Cinta Kasih

Cinta kasih adalah bentuk tindakan yang lahir dari naluri yang bersih, jiwa yang luhur dan hati yang suci. Jika sikap cinta kasih itu tumbuh kembang dalam diri seseorang, maka menunjukkan kebesaran jiwanya dan kelengkapan sifat utamanya. Pribadi yang paling luhur mengenai hal ini dimiliki oleh Rasulullah SAW yang diutus sebagai rahmat bagi alam semesta.


Akhlak dan tingkah lakunya dalam bergaul dengan sesama sangat lembut dan halus, amat pemaaf, dan diliputi dengan kasih sayang yang tulus. Nabi SAW merupakan suri tauladan bagi setiap orang yang ingin meraih kesuksesan lahir dan batin.


فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ


"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya". (QS. Ali Imran, 03:159).


Manusia yang paling jauh dari Allah adalah mereka yang hatinya keras bagaikan batu atau lebih keras lagi dan memiliki temperamen yang kasar dan keras. Ajaran Islam menyuruh umatnya agar mengasihi semua umat manusia dan makhluk lain. Bukti cinta kasih pada sesama makhluk itu merupakan wujud dari kesempurnaan imannya. Apabila pergaulan sesama manusia dibarengi dengan jiwa yang halus dan citna kasih serta akhlak yang luhur, tentu sesama manusia akan saling menyambutnya dengan hati yang gembira dan merasa tentram.


لَنْ تُؤْمِنُوا حتى تراحمُوا قالوا : يا رسولَ اللهِ ! كلُّنا رَحِيمٌ . قال : إنَّهُ ليس بِرَحْمَةِ أَحَدِكُمْ صاحبَهُ ، ولَكِنَّها رَحْمَةُ العَامَّةِ


Kamu sekalian tidak beriman sebelum kamu mengasihi sesamanya. Para sahabat menjawab: Wahai Rasulullah, kami semua telah mengasihi. Nabi menjawab: bukan hanya kasih antara seseorang dengan temannya, melainkan kasih terhadap sesamanya (secara menyeluruh). (HR. Hakim, 7310).


Dalam kehidupan sehari-hari, kita menaruh kasih sayang terhadap teman atau saudara. Hati merasa iba bila melihat anak-anak dan melihat mereka yang ditimpa kesulitan dan kesusahan. Kejadian seperti ini dirasakan oleh semua orang. Itu baru sebagian kasih, belum menyeluruh. Cinta kasih seorang mukmin terhadap sesamanya harus secara total dan selalu merasa sayang kepada sesamanya.


Sikap itu diwujudkan dengan perilaku lembut kepada sesama, dan kasih kepada siapapun.


“Barang siapa yang tidak mengasihi manusia, ia tidak akan mendapat rahmat Allah, dan barang siapa yang tidak memberi maaf kepada sesamanya, tidak akan mendapat ampunan Allah. Barang siapa yang tidak mengasihi makhluk yang ada di bumi, maka tidak akan mengasihinya yang ada di langit”. (Intisari dari HR. Bukhari dan HR. Thabrani).


Berbahagialah orang-orang yang rendah hati dan memiliki harga diri, tidak pernah berharap mendapat bantuan orang lain. Demikian juga mereka yang mau berbagi dari harta yang diusahakannya untuk menyayangi sesama, untuk membantu mereka yang menderita dan mau bergaul dengan kaum cerdik cendikia, agar memperoleh bimbingannya.


Sikap masyarakat sebagaimana digambarkan di atas banyak kita dapati dari petunjuk al-Qur’an dan al-Sunnah. Islam adalah agama kedamaian, kebaikan, dan kelembutan bagi semua umat manusia dan makhluk lain.


وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ


"Dan tiadalah Kami mengutusmu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (QS. Al-Anbiya, 21:107).


Rasulullah SAW menggambarkan bahwa Allah SWT menciptakan kasih sayang 100% dan diturunkan ke bumi hanya 1% saja. Dari satu persen itulah semua kasih sayang yang wujud dalam alam semesta, sehingga seekor hewan menyingkirkan kakinya dari anaknya karena takut mengenainya. Betapa besarnya rahmat dan kasin sayang yang harus diwujudkan dalam kehidupan alam semesta.


جَعَلَ اللَّهُ الرَّحْمَةَ مِائَةَ جُزْءٍ ، وَأَنْزَلَ فِي الأَرْضِ جُزْءًا وَاحِدًا ، فَمِنْ ذَلِكَ الجُزْءِ يَتَرَاحَمُ الخَلْقُ ، حَتَّى تَرْفَعَ الفَرَسُ حَافِرَهَا عَنْ وَلَدِهَا ، خَشْيَةَ أَنْ تُصِيبَهُ


"Allah menjadikan rahmat sebanyak seratus bagian, dan menurunkannya ke bumi satu bagian saja. Dari satu bagian itu menjelma dalam kasih sayang antar sesama makhluk, sehingga seekor kuda menahan kakinya karena takut menimpa anaknya". (HR. Bukhari, 5677).


Dr. KH. Zakky Mubarak, MA, salah seorang Mustasyar PBNU