• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Taushiyah

KOLOM KH ZAKKY MUBARAK

Renungan Terhadap Alam Semesta

Renungan Terhadap Alam Semesta
Renungan Terhadap Alam Semesta
Renungan Terhadap Alam Semesta

Alam semesta dengan segala isi dan peristiwanya yang menakjubkan, merupakan sumber inspirasi untuk melakukan tafakkur. Dengan tafakkur itu, dapat mengarahkan umat manusia menuju keimanan yang tinggi dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Dalam melaksanakan ibadah, manusia muslim telah membiasakan diri untuk meningkatkan kualitasnya dan kuantitasnya. Sebagian dari kegiatan ibadah adalah membaca dan mendalami al-Qur’an, bersedekah, dan melakukan ibadah lain yang bersifat formal.


Seandainya ibadah itu dibarengi dengan ibadah rohani dengan jalan mengolah akal dan pikiran kita untuk mengadakan perenungan terhadap alam semesta, maka ibadah yang kita lakukan kualitasnya akan semakin meningkat. Penggunaan akal dan pikiran serta segala daya rohani yang ada pada diri kita untuk bertafakkur, merupakan bagian lain dari ibadah yang sangat penting. Dengan tafakkur itu, kita mmebaca ayat-ayat Allah yang agung yang terdapat pada segala sesuatu dalam alam raya ini.


Alam semesta dengan segala isinya yang terdiri dari benda-benda mati seperti benda padat, benda cair, dan benda gas dengan aneka macam jenisnya. Dilengkapi dengan flora atau tumbuh-tumbuhan dengan aneka ragam fungsi dan manfaatnya, alam hewani yang dilengkapi dengan segala macam jenisnya. Selanjautnya, alam insani dengan berbagai ras, bangsa, dan suku, benda-benda langit dengan berbagai kehebatannya merupakan tanda-tanda keagungan Allah yang Maha Esa dan Maha Kuasa.


Peristiwa alam yang dijumpai pada setiap saat dalam kehidupan sehari-hari, akan menambah keimanan dan keyakinan kita pada Yang Maha Pencipta. Cobalah perhatikan pergantian siang dan malam, pergantian musim, pergantian warna pada buah-buahan dari hijau ke merah, pergantian generasi dan perubahan-perubahan yang terus menerus secara teratur, semua itu merupakan palajaran yang sangat berharga. 


Perenungan terhadap alam seperti yang disebutkan di atas, dapat mengantarkan umat manusia menuju kesadaran yang mendalam tentang hakikat kehidupannya. Dari tafakkur yang mendalam itu, akan diperoleh keyakinan yang sangat kuat bahwa sesungguhnya alam semesta ini, pasti ada yang menciptakan. Pencipta semua itu pastilah pencipta yang Maha Agung dan Maha Tunggal. Dengan demikian, segala anggapan yang mengarahkan pada kemusyrikan akan sirna dengan sendirinya.


"Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan," (QS. al-Anbiya, 21:22).


Keyakinan terhadap yang Maha Tunggal akan mengikis habis segala kepercayaan dan keyakinan yang bertentangan dengan ajaran Tauhid. Keyakinan seperti itu juga akan menghilangkan khurafat dan anggapan-anggapan yang keliru terhadap hakikat dan wujud Allah SWT pencipta yang Maha Esa. Terhapuslah dengan sendirinya pandangan-pandangan yang sesat, seperti dinamisme, animisme, politeisme, henoteisme, trinity, ateisme, serta isme-isme lain yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.


"Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu," (QS. al-Mukminun, 23:91).


Pemikiran dan perenungan terhadap segala gejala alam, tanda-tanda zaman, dan pergeseran waktu, akan menyadarkan setiap diri manusia muslim untuk memiliki tingkat keimanan dan ketakwaan yang luhur. Dengan pemikiran dan perenungan seperti itu, manusia akan benar-benar memahami hakikat dari keagungan Tuhan, pencipta dan pemelihara alam semesta dengan segela isinya. 


Ibadah-ibadah kita yang disertai dengan ibadah rohani, dengan jalan berpikir, bertafakkur terhadap alam semesta, dan berzikir dengan hati yang bersih, dapat meningkatkan kualitas ibadah yang dikerjakan sesuai dengan syarat dan rukunnya. Dengan demikian, maka setiap diri manusia muslim, hidup dan kehidupannya menjadi semakin bermakna. 


Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Yunus, 10:06).

Dr. KH. Zakky Mubarak, MA, salah seorang Mustasyar PBNU


Taushiyah Terbaru