• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Taushiyah

Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Dihinggapi Lalat

Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Dihinggapi Lalat
Ilustrasi NU Online.
Ilustrasi NU Online.

Oleh KH Ahmad Ishomuddin 
Semalam saya mendengar penceramah agama dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa seekor lalat terjatuh, tergelincir, pada saat hinggap di kulit Nabi Muhammad yang sedang berkeringat. 


Saya merasa bahwa ucapannya itu keliru. Saya  langsung teringat pada syair dalam Bahr al-Basith yang tertulis dalam Kitab Maraqi a-'Ubudiyyah Syarh Bidayat al-Hidayah yang disusun oleh al-Syaikh Nawawi al-Banteni.


Bait-bait syair tersebut memuat sedikit saja, hanya sepuluh, dari amat banyak mu'jizat Nabi Muhammad saw., sebagai berikut:

  1. Sama sekali tidak pernah bermimpi mengeluarkan mani,
  2. Sepanjang waktu, selamanya, tidak pernah sekalipun menguap,
  3. Tidak membuat hewan tunggangannya lari darinya,
  4. Tak pernah dihinggapi seekor lalatpun,
  5. Apa yang ada di belakangnya terlihat seperti berada di hadapannya, 
  6. Bekas buang hajatnya tidak pernah tampak,
  7. Hatinya tidak pernah tidur meski matanya terpejam,
  8. Tidak pernah terlihat bayangan tubuhnya meski berada di bawah sinar terik mata hari,
  9. Bila duduk bersama kaumnya kedua pundaknya tampak lebih tinggi dari mereka, 
  10. Beliau saat lahir sudah dalam kondisi dikhitan.


Saya juga teringat beberapa dalil berupa hadits-hadits Nabi Muhammad saw. yang diuraikan oleh al-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam kitabnya, MafahimYajibu an Tushahhah, bisa dibaca dari halaman 149 hingga 155.


Intinya mengkritisi banyak orang yang keliru fatal karena menyangka Nabi Muhammad SAW, itu sama persis seperti manusia pada umumnya, padahal beliau mempunyai sifat-sifat dan berbagai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh manusia lainnya.


Setelah uraian yang panjang dalam kitab tersebut,  juga tertera kesimpulan berupa beberapa bait syair yang isinya hampir serupa dengan syair yang intinya--secara bebas--telah saya uraikan di atas


Penulis adalah Rais Syuriyah PBNU masa khidmah 2010-2015 dan 2015-2021.


Taushiyah Terbaru