• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Taushiyah

Memelihara Kesucian Jiwa (1)

Memelihara Kesucian Jiwa (1)
Memelihara Kesucian Jiwa (1). (Ilustrasi: freepik)
Memelihara Kesucian Jiwa (1). (Ilustrasi: freepik)

Oleh Dr. KH. Zakky Mubarak, MA
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, manusia Muslim senantiasa diarahkan agar selalu berbuat kebajikan dan berusaha menghindari keburukan. Manusia Muslim diperintahkan agar menjaga kesucian jiwanya dari penyakit yang tercela yang akan menodai kesucian tersebut, sekaligus merusak amal ibadah dan kebaikan-kebaikan yang dikerjakannya. 

وَٱبۡتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَاۖ وَأَحۡسِن كَمَآ أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِي ٱلۡأَرۡضِۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ 

 “Dan carilah apa yang telah dikaruniakan Allah kepadamu berupa kebahagiaan di akhirat, dan jangan kamu lupakan nasibmu dari kebahagiaan duniawi, berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan jangan berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (Q.S. Al-Qashash, 28: 77).

Kesucian jiwa bagi setiap pribadi Muslim, harus senantiasa dipelihara dengan baik agar memperoleh keridhaan Allah SWT dalam segala kehidupan. Khusus bagi para mahasiswa, pelajar, dan santri yang akan memasuki kampus, sekolah, dan pesantren, kesucian jiwa merupakan suatu yang paling diutamakan, karena kesucian itu akan mendasari segala ibadah yang akan dilakukannya. Dengan memelihara kesucian jiwa, manusia Muslim akan selalu berusaha mengadakan perbaikan dalam segala bidang dan menghindari kerusakan di tengah-tengah lingkungan masyarakatnya.

وَلَا تُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَٰحِهَا وَٱدۡعُوهُ خَوۡفٗا وَطَمَعًاۚ إِنَّ رَحۡمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ مِّنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ  

“Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, setelah diadakan perbaikan. Berdo’alah, mohon kepada Tuhanmu dengan perasaan takut dan penuh harapan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. (Q.S. Al-A’raf, 7 : 56).
Dalam salah satu kajian keagamaan, terutama yang sering diangkat oleh kalangan ahli zuhud, ada enam hal yang dapat merusakkan kesucian jiwa setiap orang Muslim, yaitu: (1) Sibuk dengan mencari kekurangan dan cacat orang lain, (2) kasar hati dan beku, (3) terlampau mencintai kehidupan dunia, (4) sedikit perasaan malu, (5) memperpanjang angan-angan, dan (6) terus-menerus berbuat dzalim. 

Enam sifat tersebut dapat merusak kesucian jiwa seseorang dan dapat menghancurkan amal kebajikan yang dilakukannya, karena itu setiap orang muslim, baik pria maupun wanita harus berusaha menghindari penyakit yang mengotori kesucian jiwa tersebut.

Dalam kegiatan yang kita lakukan, sering tanpa disadari, tiba-tiba telah jauh membicarakan keburukan, kekurangan atau cacat orang lain. Kebiasaan seperti ini sering dilakukan di mana-mana, padahal dilarang oleh ajaran Islam. Manusia umumnya sangat cepat melihat kekurangan dan kesalahan orang lain, tetapi tidak menyadari terhadap kekurangan dan kesalahan diri sendiri. Sebagai manusia Muslim hendaknya kita mencari dan menyadari kesalahan diri kita sendiri, kemudian berusaha memperbaikinya, jangan hanya pandai menilai orang lain.

Apabila kita sulit mengetahui kekurangan kita, ada baiknya kita bertanya dan meminta saran dari teman dan sahabat yang dekat agar dapat menyadari kesalahan dan kekurangan yang terdapat pada diri kita. Periksa dan perhatikan dirimu sebelum diperiksa dan diperhatikan orang lain.

Penulis merupakan salah seorang Rais Syuriyah PBNU


Taushiyah Terbaru