• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Daerah

Muslimat NU Desa Mertapada Wetan Tutup Ramadhan dengan Khotmil Qur’an ke-30

Muslimat NU Desa Mertapada Wetan Tutup Ramadhan dengan Khotmil Qur’an ke-30
Pembacaan do'a khotmil qur'an ke-30 Muslimat NU Desa Mertapada Wetan di Pondok Pesantren Alhuffadz As-Sanusiyah, Rabu (12/5) (Foto: NU Online Jabar/Agung Gumelar)
Pembacaan do'a khotmil qur'an ke-30 Muslimat NU Desa Mertapada Wetan di Pondok Pesantren Alhuffadz As-Sanusiyah, Rabu (12/5) (Foto: NU Online Jabar/Agung Gumelar)

Cirebon, NU Online Jabar 
Tidak ada kata terbatas untuk selalu berbuat kebaikan dan menggapai ridha Allah swt. Di bulan Ramadhan ini semua orang berlomba-lomba untuk mengerjakan kebaikan dan berharap mendapat keberkahan di bulan suci meski pandemi masih melanda. 

Sebagai contoh yakni ibu-ibu jamiyah yang tergabung dalam Muslimat NU Desa Mertapada Wetan yang mengadakan tadarus Al-Qur’an secara Online. Mereka mengkhatamkan Al-Qur’an setiap harinya yang rutin dilakukan selama bulan Ramadhan.

“Tadarus Ramadhan ini merupakan yang perdana dilakukan oleh ibu-ibu jamiyah yang meliputi warga Mertapada Wetan, Mertapada Kulon, dan Sidamulya,” ujar Dede Ruhana, Pembina Muslimat NU Desa Mertapada Wetan. 

Program tadarus Ramadhan dengan nama One Day One Juz itu dilakukan para anggota Muslimat NU secara daring (dalam jaringan) menggunakan aplikasi WhatsApp, para anggota mendaftarkan namanya di grup WhatsApp untuk mendapat bagian juz yang dibaca. 

“Pembagian Juz dilakukan sebelum bulan puasa, anggota yang sedang berhalangan akan diganti oleh anggota yang lain. Setelah khatam, dimulai lagi pembagian juz dan terus diulang seperti itu,” terangnya. 

Ang Dede, biasa ibu-ibu Muslimat menyapanya, ia menjelaskan bahwa tujuan diadakan program tadarus Ramadhan One Day One Juz ini untuk membiasakan para ibu-ibu jamiyah agar terbiasa mengaji setiap harinya.

“Pada dasarnya mereka ini semuanya bisa mengaji, cuman karena tidak ada keterikatan terkadang mereka menjadi malas untuk mengaji,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Alhuffadz As-Sanusiyah. 

Ada beberapa anggota jamiyah yang mengaku cukup berat jika harus membaca satu juz Al-Qur’an sekaligus dalam satu waktu karena ini merupakan pengalaman pertama baginya. Untuk itu, sebagai antisipasi anggota jamiyah diperbolehkan mencicil bacaannya. 

“Untuk itu saya menekankan tidak mesti sekali dudukan itu satu khataman, tetapi boleh dicicil karena waktunya 24 jam,” jelas Ang Dede. 

Ang Dede berharap, program tadarus Ramadhan One Day One Juz ini bisa berlanjut di tahun depan dengan bertambahnya anggota jamiyah Muslimat NU yang ikut berpartisipasi. 

“Paling utama diberikan kesehatan dan umur panjang karena kami ingin melanjutkan program ini. Di tahun depan kami ingin lebih banyak lagi anggota yang berpartisipasi sehingga bukan hanya 30 kali khataman tapi bisa 60 atau bisa mencapai 100 kali khataman,” pungkasnya. 

Pewarta: Agung Gumelar


Daerah Terbaru