• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Taushiyah

RAMADHAN

Kultum Ramadhan: Ramadhan Bulan Turunnya Al-Qur’an 

Kultum Ramadhan: Ramadhan Bulan Turunnya Al-Qur’an 
Ilustrasi. (Foto: NU Online Jabar)
Ilustrasi. (Foto: NU Online Jabar)

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Jumhur ulama berpendapat bahwa Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhamad Saw pada tanggal 17 Ramadan, umat Islam pada umumnya mengenal peristiwa ini dengan istilah peringatan Nuzullul Qur’an. Peristiwa tersebut terjadi pada saat Nabi Muhamad SAW berada di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur, berada dikawasan Hejaz berjarak 7 KM dari Masjidil Haram arah timur laut. 


Allah SWT Berfirman dalam Al-Qur’an surat Al- Baqarah ayat 185: 


شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ۝١٨٥


“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah: 185).


Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Oleh karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.


Surat dan ayat pertama yang diturunkan oleh Allah Swt melalui pelantara malaikat jibril adalah surah Al-Alaq ayat 1–5 yang berbunyi: 


اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ۝١ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ ۝٢ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ ۝٣ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ ۝٤ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ۝٥


“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”


Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani saat pertama ayat ini turun sembari mendekap Nabi Muhamad SAW, malaikat jibril mengulang kalimat اِقْرَأْ sampai dengan 3 Tiga kali. Sehingga diceritakan pada saat pembacaan kata اِقْرَأْ Bacalah! kemudian Nabi Muhamad SAW menjawab “Ma ana bi qari “ yang menurut sebagain ulama maksudnya adalah apa yang harus saya baca.  Kemudian Malaikat Jibril tetap berkata اِقْرَأْ Bacalah! Kemudian Nabi Muhamad menjawab “Ana Ummi ( Aku tidak bisa membaca) hingga kemudian ayat ini turun secara utuh“ 


اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ۝١


Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.


Menaggapi peristiwa ini para ulama berpendapat ayat tersebut memiliki korelasi ayat (Hubungan antar ayat) dalam Al-Qur’an seperti hanya dalam surah Alfatihah ayat pertama yaitu kalimat Basmalah.


ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم


Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang 


Yang mana dalam tafsir Kementerian Agama dijelaskan maksudnya adalah saya memulai membaca Basamalah dalam (al-Fatihah) ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. 


Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya. 


Inilah yang kemudian menjadi salah satu dasar kalimat basmalah masuk kedalam permulaan ayat dalam surah Al- Fatihah. Inilah yang kemudian mendadikan kalimat basmalah memiliki tempat dan kedudukan yang sangat agung dan mulia. 


Inilah yang kemudian dianjurkan dan disunnahkan membaca basmalah dalam setiap kegiatan pekerjaan yang baik seperti halnya dalam mengawali risalah kenabian Rasulallah Muhamad SAW pun membaca Basmalah terlebih dahulu. 


Allah SWT memilih bulan Ramadan di antara bulan-bulan lainnya sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an yang agung sebagaimana Allah SWT menurunkan Kitab lainnya dibulan Ramadan jua. Sebagaimana Ibnu Abbas mengatakan: 


“Sesungguhnya Al-Qur’an diturunkan dimalam yang penuh kemulian yaitu malam Lailatul Qodar diturunkan dari Lauhil Mahfudzh secara sekaligus dan diletakan di Baitul Izzah dilangit Dunia dan diturunkan kepada Nabi Muhamad secara berangsur – angsur dalam bulan dan hari yang berbeda beda.”


Hal ini merupakan keistimewaan Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT sebagai petunjuk untuk hamba-hambanya yang beriman, yang membenarkan dan mengikutinya. Disamping itu pada bulan Ramadan inilah orang yang beriman diperintahkan untuk melaksanakan ibadah Puasa . Sebagaimana Firman Allah SWT:


“Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.”


Hukum wajib ini merupakan suatu keharusan sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al- Baqarah Ayat 183: 


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ۝١٨٣


“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”


Setelah puasa tuntas ketetapannya, maka disebutkan kembali keringanan bagi orang orang yang udur diantaranya adalah orang sakit dan berpergian keduanya diperbolehkan berpuasa dengan syarat kelak harus mengqodhonya dihari hari yang lain. 


Pembaca yang dimuliakan Allah. Jadikan diri kita menjadi mulia disisi Allah SWT dengan mngerjakan Ibadah Puasa dibulan Ramadhan dan bertadarus Al-Qur’an. Memperbaiki diri dengan terus meningkatkan Kualitas dan Kuantitas ibadah kita dihadapan Allah. Meningkatkan dan mengerjakan kebaikan. Jadilah orang orang yang senantiasa dirindukan oleh penduduk langit dengan mentadaburi Al-Qur’an. 


Asep Purnawan, Ketua PAC. GP Ansor Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi


Taushiyah Terbaru