• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 8 Mei 2024

Taushiyah

RAMADHAN

Kultum Ramadhan: Akhlak dalam Bermedia Sosial

Kultum Ramadhan: Akhlak dalam Bermedia Sosial
ilustrasi. (Foto: NU Online/freepik)
ilustrasi. (Foto: NU Online/freepik)

Inti dari ajaran nilai dalam Islam adalah kemaslahatan untuk seluruh umat manusia, alam dan isinya serta memperoleh keridhaan Allah. Kemaslahatan yang dimaksud salah satunya adalah akhlak. Akhlak adalah tabiat individu atau tindakan seseorang yang berulang atas dasar kecenderungan hati dan sudah menjadi kebiasaan, sehingga tidak ada keraguan di dalamnya


Nilai akhlak adalah sebuah pengajaran terhadap individu untuk berperilaku baik dalam tataran kehidupan, sesuai dengan aturan yang berlaku demi mewujudkan harmonisaSi kehidupan dalam Islam contoh utama dari perilaku atau tabiat yang baik disandarkan pada Rasulullah Saw sebagai suri tauladan. 


Sebagaimana firman Allah Swt dalam Surat Al Ahzab ayat 21: 


لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ


Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab ayat 21).


Dalam haditsnya Rasulullah Saw bersabda: 


إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ


Artinya: "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak" (HR. Baihaqi).


Dalam beberapa tahun terakhir terjadi banyak perubahan seiring dengan hadirnya era informasi dan pengetahuan yang ditandai oleh pemanfaatan teknologi informasi dalam kehidupan sosial. D isatu sisi pemanfaatan informasi dan teknologi dapat memudahkan dalam berbagai hal. Namun, di sisi lain ada pula dampak negatignya. 


Dampak tersebut begitu terasa terutama dalam perkembangan media sosial, banyak sekali ditemukan penyimpangan nilai-nilai akhlak dalam menggunakan media sosial. 


Ini membuktikan bahwa pengaruh dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak yang sangat mengkhawatirkan, karena sedikit demi sedikit perkembangan teknologi ini memberikan pengaruh terhadap perilaku sosial manusia, melunturkan nilai-nilai kebudayaan, dan menurunnya nilai-nilai akhlak. 


Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus hati-hati dalam bermedia sosial terutama dengan menjaga tangan kita sebagai perwakilan lisan dan diri kita. Ada beberapa hal yang harus kita lakukan dalam bermedia sosial yang sesuai dengan nilai-nilai Akhlak dalam Islam dalam menggunakan media sosial. 


Pertama, berhati-hati dalam memposting sesuatu


Dari Abu Hurairah ra, bahwasannya Nabi Muhammad Saw bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan suatu kata yang tidak dipikir (apakah ia baik atau buruk), sehingga dengan satu kata itu, ia terjerumus ke dalam neraka yang dalamnya lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat.’’ (Muttafaq ‘alaih)  Shahih Bukhari: nomer 6477,  Shahih Muslim: nomer 2988.


Kedua, selektif dalam menerima informasi


Allah Swt berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 36:


وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ اِنَّ السَمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلئِكَ كَا نَا عَنْهُ مَسْئُولاً


Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya.”


Ketiga, gunakan kata-kata yang baik dan bijak


Allah Swt berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 53:


وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا

 
Artinya: “Katakan kepada hamba-hamba-Ku supaya mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (dan benar). Sesungguhnya setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.”


Keempat, bertanggungjawab atas apa yang kita pos di media sosial


QS. Al Muddatstsir ayat 38


كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ رَهِيْنَةٌۙ 


Artinya: “Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan.” 


Ustadz Aji Rahmadi, Ketua MUI Desa Ciburial


Taushiyah Terbaru