Seputar Jabar

DKPP Kota Bandung Siagakan 90 Petugas untuk Periksa Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 2025

Jumat, 30 Mei 2025 | 18:00 WIB

DKPP Kota Bandung Siagakan 90 Petugas untuk Periksa Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 2025

Kambing hewan kurban (Foto: FREEPIK)

Bandung, NU Online Jabar
Menjelang Iduladha 2025, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung menyiapkan lebih dari 90 petugas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Operasi ini akan dimulai pada 15 Mei 2025 dan melibatkan tim profesional dari berbagai kalangan, termasuk dokter hewan, mahasiswa, serta dukungan teknologi digital.


“Kami akan menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah penyembelihan. Ini langkah penting untuk memastikan hewan yang dikurbankan benar-benar sehat,” ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefuloh seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar.


Tim pemeriksa tidak hanya berasal dari internal DKPP, tetapi juga dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Barat 1, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Padjadjaran, serta kolaborasi teknologi dari Telkom University.


Salah satu inovasi yang diterapkan tahun ini adalah penggunaan aplikasi digital bernama S-Selamat, sistem pelabelan cerdas yang memberikan barcode pada hewan kurban yang lolos pemeriksaan. Barcode tersebut dapat dipindai untuk mengetahui riwayat kesehatan hewan secara langsung.


“Barcode itu akan langsung terhubung dengan data hasil pemeriksaan. Jadi pembeli bisa yakin bahwa hewan yang mereka beli benar-benar aman dan layak,” jelas Wilsandi.


Pemeriksaan akan dilakukan secara menyeluruh di seluruh kecamatan dan titik penjualan hewan kurban di Kota Bandung. Petugas akan memastikan kondisi fisik, kebugaran, serta bebasnya hewan dari penyakit menular.


Sementara itu, Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemerintah Kota Bandung tetap menyediakan layanan pemotongan gratis. Namun, masyarakat dan pedagang diimbau untuk mendaftar lebih awal melalui UPT masing-masing agar proses berjalan tertib, mengingat tingginya permintaan.


Terkait harga, Wilsandi memperkirakan tidak akan terjadi lonjakan signifikan meskipun pasokan sedikit terbatas.


“Pasokan masih lancar dari berbagai wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, hingga Lampung. Antusiasme masyarakat Bandung untuk berkurban juga tetap tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.