Seputar Jabar

Depok Menuju Kota Inklusif: Saatnya Bangun Identitas yang Kuat dan Berbudaya

Rabu, 11 Juni 2025 | 18:12 WIB

Depok Menuju Kota Inklusif: Saatnya Bangun Identitas yang Kuat dan Berbudaya

Diskusi KFD membahas pentingnya identitas inklusif untuk Kota Depok, Selasa, 10 Juni 2025. (Foto: Ali/metropolitan.id)

Depok, NU Online Jabar
Kota Depok dinilai perlu membangun identitasnya secara lebih serius agar tak terus-menerus berperan sebagai kota penyangga atau transit bagi Jakarta. Dengan masyarakat yang semakin majemuk, pendekatan inklusif dinilai penting untuk menyatukan berbagai latar belakang sosial warga.

 

Penasehat Kobong Forum Discussion (KFD), Achmad Solechan, menyampaikan bahwa karakter inklusif sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Depok yang mampu mengakomodasi seluruh elemen masyarakat.

 

“Depok harus punya karakter terbuka yang merangkul semua kalangan,” ujarnya dalam diskusi publik KFD yang digelar Selasa, 10 Juni 2025.

 

Achmad menekankan, pembangunan identitas kota tidak bisa dilakukan secara instan. Butuh proses panjang dan konsisten, salah satunya melalui forum-forum diskusi yang bisa menjadi wadah penguatan gagasan masa depan Depok.

 

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan mutu pendidikan dan layanan kesehatan. Menurutnya, dua sektor ini tak boleh stagnan, karena menyangkut kualitas hidup masyarakat.

 

“Layanan pendidikan dan kesehatan harus menjadi prioritas. Masyarakat harus merasakan kehadiran negara dalam dua hal itu,” tegasnya.

 

Sementara itu, pendiri Octopus Institute, Dahris Setiawan, menilai bahwa kekayaan budaya lokal Depok memiliki potensi besar untuk memperkuat identitas kota. Sayangnya, aspek budaya ini masih kerap terabaikan.

 

“Budaya bisa jadi fondasi karakter kota yang kuat. Ini yang sering terlupakan dalam pembangunan,” ucap Dahris.

 

Ia menyambut baik hadirnya forum seperti KFD sebagai langkah awal menyusun arah pembangunan Depok yang tidak hanya fokus pada kemajuan fisik, tetapi juga memperkuat identitas dan jati diri kota.