• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Sejarah

KOLOM BUYA HUSEIN

Tragedi Karbala (2); Kepala Husein Dikubur di Kairo

Tragedi Karbala (2); Kepala Husein Dikubur di Kairo
Tragedi Karbala (2); Kepala Husein Dikubur di Kairo. (Foto: FB Husein Muhammad).
Tragedi Karbala (2); Kepala Husein Dikubur di Kairo. (Foto: FB Husein Muhammad).

Peristiwa Karbala dikenang sepanjang masa oleh muslim Syi’ah sebagai sebuah tragedi kemanusiaan terbesar. Sampai hari ini kaum Syi’ah di seluruh dunia, memperingatinya sebagai hari duka nestapa.


Hari besar 10 Muharram ini merupakan ritus keagamaan terpopuler dan paling besar dalam tradisi kaum Syiah. Jutaan manusia berkumpul di pusat terbunuhnya Imam al-Husein, Karbala, Irak. Berbagai acara ritual mengenang kematian al-Husain bin Ali bin Abi Thalib digelar di seluruh penjuru Irak dan Iran, dengan beragam cara. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang sengaja memukul-mukul dada dan melukai tubuh mereka sendiri sampai berdarah-darah, sambil meraung-raung, berteriak-teriak menyebut nama cucu Nabi itu. Cara ini dilakukan guna ikut mengalami penderitaan al-Husein itu yang tak terkirakan.


Para pengikut Ali (Syi’ah Ali) di berbagai negara, memperingati hari Asyura selama 10 hari, sejak tanggal 1 hingga tanggal 10 Muharram. Selama itu, bendera hitam setengah tiang dikibarkan. Selain peringatan tanggal 10 muharram itu, mereka juga menyelenggarakan upacara perkabungan selama 40 hari.


Di Kairo, Mesir terdapat masjid Husein di bilangan yang populer disebut dengan namanya : Husein, dekat pasar kuno "Khan Khalilil".  Ia berdampingan dengan kantor Al Syeikh Al Akbar Jami'ah (Universitas) Al Azhar yang berseberangan dengan masjid (Jami’) Al Azhar. 


Sebagian kaum Syi’ah meyakini bahwa sebagian tubuh Husein dikubur di sana. Konon di situ kepala Sayyidina Husein disemayamkan. Pusaranya dikelilingi pagar yang terbuat dari tembaga dengan ukiran yang sangat indah. Ia berada di belakang Mimbar dan pengimaman Masjid. Para peziarah seperti tak pernah sepi, apalagi pada hari Jum’at, makam itu padat. 


Sampai hari ini kuburan itu diziarahi banyak orang laki-laki dan perempuan. Di tempat itu mereka berjalan mengelilingi sambil berdoa dan menangisi cucu Nabi yang tercinta itu.


Di situ suara-suara “Waa Husaynaaah..... Waa Husaynaaah. Waa Husaynaaah” (Duhai Husein.... Duhai Husein....Oh Husein) terdengar keras. Tangan mereka memukul-mukul dadanya. Suara-suara duka itu memang memilukan dan menyayat-nyayat hati yang mendengarnya. Mereka mencintai cucu Rasulullah saw, dengan seluruh jiwa dan sangat menyesali kematiannya yang tragis itu. Doa.....Bersambung.


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU


Sejarah Terbaru