• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Sejarah

NU Berdiri dengan Tujuan Kemerdekaan Indonesia (1)

NU Berdiri dengan Tujuan Kemerdekaan Indonesia (1)
NU berdiri untuk tujuan kemerdekaan Indonesia
NU berdiri untuk tujuan kemerdekaan Indonesia

Choirul Anam dalam buku Pertumbuhan dan Perkembangan NU menuliskan bahwa sehari sebelum Nahdlatul Ulama berdiri, terjadi dialog antara KH Wahab Chasbullah dengan KH Abdul Halim Leuwimunding di Kertopaten, Surabaya Jawa Timur. Di tempat itu pula keesokan harinya NU berdiri 

"Apakah organisasi yang akan didirikan para kiai itu memiliki tujuan kemerdekaan?" tanya Kiai Abdul Halim Leuwimunding.

"Iya, umat Islam menuju ke jalan itu. Umat Islam tidak leluasa sebelum negara kita merdeka," jawab Kiai Wahab. 

Sejarawan Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya Api Sejarah mengatakan: “Apabila diperhatikan, nama Nahdlatul Ulama yang berarti kebangkitan ulama, sejalan dengan kondisi perjuangan umat Islam saat itu, yakni sedang dalam perjuangan membangkitkan kesadaran nasional.”  

Pada halaman selanjutnya di buku tersebut Ahmad Mansur Suryangera mengatakan, “NU sebagaimana organisasi yang didirikan sezaman, berkeinginan menegakkan kembali umat Islam sebagai mayoritas.” 

Meski demikian, pada faktanya, tokoh NU, melalui KH Wahid Hasyim tidak menjadikan mayoritas sebagai sesuatu yang mutlak. Dia rela menghilangkan tujuh kata pada Piagam Jakarta yang dipermasalahkan pada waktu itu. 

***
Jika kita baca statuten atau AD/ART NU pada masa awal berdiri, tak secara tersurat menyatakan NU bertujuan untuk kemerdekaan Indonesia. Justru kalau menyatakan tujuan dengan cara demikian pada waktu itu, bisa jadi NU tidak mungkin ada sampai hari ini. Kolonial Belanda tak mungkin mengizinkan dan memberangusnya sedari awal. 

Maka, NU melakukan skala prioritas dengan memokuskan tujuannya untuk membela Islam Ahlussunah wal Jamaah yang mengikuti empat mazhab. Hal itu sebagaimana yang tercantum di AD/ART NU tahun 1930 pada pasal 5.

a. Mengadakan perhubungan di antara ulama-ulama yang bermazhab tersebut dalam Pasal 2. 

b. Memeriksai kitab-kitab sebelumnya dipakai untuk mengajar, supaya diketahui apakah itu dari pada kitab-kitabnya Ahlusunnah wal Jama'ah atau kitab-kitabnya ahlu bidah. 

c. Menyiarkan agama Islam di atas mazhab sebagai tersebut dalam pasal 2, dengan jalanan apa saja yang baik. 

d. Berikhtiar memperbanyakkan madrasah-madrasah yang berdasar agama Islam. 

e. Memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan masjid, langgar dan pondok, begitu juga dengan hal ihwalnya anak-anak yatim dan orang-orang yang fakir miskin. 

Untuk membaca tujuan NU demi kemerdekaan Indonesia bisa dengan membaca pergerakan dan pemikiran tokoh-tokoh pendirinya, yaitu Hadratussyekh KH Hasyim Asya’ri, KH Wahab Chasbullah, dan lain-lain. (Bersambung)

Penulis: Abdullah Alawi  


Editor:

Sejarah Terbaru