• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Risalah

NU Menurut Kang Yayan

NU Menurut Kang Yayan
Foto: KH Yayan Bunyamin
Foto: KH Yayan Bunyamin

Nahdlatul Ulama itu artinya kebangkitan orang-orang yang berilmu. Kalau ada yang mengaku NU, atau teriak-teriak NU, tapi dalam perilakunya tidak mencerminkan orang yang berilmu, itu bukan NU. 

Nahdlatul Ulama ini nama yang sakral. Apa yang telah NU lakukan di persada Nusantara ini tidak bisa digugat. Tidak bisa ditentang oleh siapapun, apalagi mereka yang baru kemarin sore hadir, tanpa memberikan efek apa-apa bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai kebangkitan para ulama, gerakan NU dirasakan kehadirannya, bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di mancanegara. Ratusan Pengurus Cabang Istimewa telah terbentuk oleh pelajar dan warga Indonesia yang menyebar ke seluruh dunia. Begitu pula NU yang dikelola langsung oleh warga negara setempat, seperti di Afghanistan.

Ber-NU itu bihujjatin. Ber-NU itu dijalankan secara ilmiah. Bukan sekedar ikut-ikutan, tuturut munding, tetapi dengan argumentasi. Hal itu tidak bisa dilaksanakan hanya melalui tabligh akbar, tapi juga dengan halaqah dan kajian yang komunikatif.

Karena namanya NU, kita melangkah dengan ilmu. Kita bicara dengan ilmu. Kita diam pun dengan ilmu. Ilmulah yang jadi barometer warga NU. 

Di dalam Qanun asasi, ini seperti pembukaan UUD 1945 bagi konstitusi negara Republik Indonesia. Kata Hadlratu Syeikh, sesunggunya Jam'iyah NU ini memperjuangkan keadilan dan kemaslahatan, membangun kedamaian dan kebajikan untuk seluruh umat. Jam'iyah NU akan terasa manis di mulut orang-orang yang baik, tetapi terasa menyumbat di kerongkongan orang-orang jahat.

Teu kenging galideur, teu kenging asup angin. Ketika banyak yang nyinyir terhadap NU. Jangan ragu dan jangan mudah terpengaruh jika banyak yang anti NU. Sang Muassis NU sudah menjelaskan hal itu jauh-jauh hari.

Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Risalah Terbaru