Pesantren

Profil Unik Pesantren Al Kasyaf: Memuliakan Manusia dan Alam Semesta

Jumat, 26 Juli 2024 | 11:04 WIB

Pondok Pesantren Yatim Al Kasyaf yang berada di Kampung Sukamaju, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung merupakan pondok pesantren yang sangat unik dan bisa dijadikan prototipe pondok pesantren kekinian yang bisa menjawab tantangan zaman.


Ketika Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kota Bandung berkunjung ke sana,  Al Kasyaf sudah mengembangkan pesantren ramah lingkungan yang selaras dengan upaya masyarakat dunia untuk mengekang perubahan iklim dan pemanasan global.


Pesantren ini, ingin menjadi contoh di masyarakat dan menjadi pioner dalam hal tersebut, ketika kelompok masyarakat lain masih gamang dalam melakukan aksi iklim. Tentu ini sangat membanggakan. 


Menurut pimpinan pondok, Dr Giovani yang biasa disebut Mang Geo, bahwa jumlah santri ada sekitar 100-150 anak yang merupakan anak yatim dan dhuafa dan tidak dipungut biaya sepeser-pun. Adapun untuk membiayai  operasional pondok dan menunjang kehidupan para Santri, bahwa pesantren ini telah memiliki usaha Bank Sampah Induk dan Pertanian organik.


Sampah-sampah yang didapatkan dari perumahan, rumah makan maupun perkantoran dikelola secara profesional oleh para santri. Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos dan magot. Kompos digunakan untuk pupuk  sayuran organik  dan magot  pakan hewan ternak, seperti ikan, Ayam, dan domba. 


Adapun sampah non-organik seperti plastik bekas minuman air mineral akan diproses dengan teknologi khusus untuk dibuat barang yang bermanfaat. 


Berkat kesungguhan mengelola bank sampah secara baik dan profesional, Pesantren Al Kasyaf pada tahun 2024  ini mendapat penghargaan bank sampah terbaik di wilayah Kabupaten Bandung dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung.


Menurut Mang Geo, cita-cita besarnya ingin menyekolahkan para santri yatim dan duafa sampai lulus S-2. Di samping itu, para santri dilatih menjadi barista kopi untuk mengelola cafe kecil-kecilan di dekat pondok. 


Selain itu, mereka juga saat ini telah menjalankan usaha pembuatan sabun cuci organik ramah lingkungan, untuk kebutuhan santri dan untuk dipasarkan kepada yang membutuhkan seperti hotel dan rumah makan untuk ketahanan pangan, pontren Al Kasyaf memiliki usaha pembuatan tempe.


Dr Giovani sebagai pimpinan pondok pesantren Al Kasyaf yang juga sebagai pengamal Thoriqoh Syathoriah dan aktivis JATMAN (Jami'yyah Ahlith Thoriqah Al Mu'tabaroh Al Nadhliyyah) Kabupaten Bandung ingin mengembangkan konsep Ekosufisme, sebuah konsep pendidikan untuk mencintai Tuhan melalui zikir dan dengan memuliakan ciptaan-Nya yaitu manusia dan alam semesta ini. Memuliakan manusia, dengan memuliakan anak yatim dan dhuafa, adapun memuliakan alam semesta ini, dengan cara merawat dan menjaga kelestariannya. 


Saat ini Pesantren Al Kasyaf banyak didatangi oleh berbagai kelompok masyarakat, khususnya pecinta lingkungan hidup lintas budaya, agama dan profesi untuk sama-sama belajar dan berdiskusi dalam upaya menjaga alam ini, melalui lembaga keagamaan (pontren, masjid, gereja dan tempat ibadah agama lainnya).


Selain itu, Al Kasyaf bisa dijadikan tempat healing keluarga, liburan sekolah PAUD dan kelompok masyarakat lainnya sambil belajar mengelola lingkungan dan belajar  keterampilan menjadi barista maupun membuat sabun organik yang langsung diajarkan oleh para santri yang sudah terlatih.


Untuk menjaga kelestarian air, di pondok Al Kasyaf ini, air bekas wudhu tidak dibuang begitu saja, akan tetapi ditampung dan dimanfaatkan untuk mengairi sayuran organik yang ada. Hal lain yang tidak kalah menariknya, pontren ini memiliki perpustakan yang mengkoleksi Al Quran dengan berbagai mushaf dan terjemah an dari berbagai bahasa di dunia. 


Demikian sedikit gambaran dari pontren Yatim Al Kasyaf, sebuah pontren yang unik, mandiri dan sanggup menjawab tantangan iklim dengan sebuah aksi yang nyata dan membumi.


Arief Agus, Ketua LPBINU Kota Bandung