• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Pesantren

Hari Santri

Hari Santri
Ilustrasi Hari Santri (Foto: NUO)
Ilustrasi Hari Santri (Foto: NUO)

Oleh: KH Awan Sanusi

 

Jum'at, 22 Oktober 2021 M, bertepatan dengan 15 Rabi'ul Awwal 1443 H, para santri dari seluruh pelosok tanah air tengah penuh sukacita memperingati Hari Santri dengan melakukan berbagai kegiatan positif dan bermakna. Upacara, berbagai perlombaan yang bernuansa keagamaan dan kesanterian, kirab santri, bahkan halaqoh ulama dalam rangka menyambut dan memakmurkan hari santri.

 

Lahirnya perang dahsyat 10 Nopember 1945 yang sekarang dikenal dengan Hari Pahlawan, itu tidak lepas dari lahirnya Resolusi Jihad (Seruan Jihad) Hadratussyekih KH Hasyim Asy'ari yang dikumandangkan tanggal 22 Oktober 1945, sebagai hasil pertemuan para ulama, konsul-konsul Nahdlatul Ulama seluruh Jawa - Madura, di Kantor Hoofdbestuur Nahdlatul Ulama, Jl. Bubutan VI/2 Surabaya. Beliau saat itu sebagai Rois Akbar Nahdlatul Ulama.

 

Dalam pidatonya beliau mengatakan bahwa, "Berperang menolak dan melawan penjajah itu fardlu ain (yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempuan, anak-anak, bersenjata atau tidak) bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94 km dari tempat masuk dan kedudukan musuh. Bagi orang yang berada di luar jarak lingkaran tadi, kewajiban itu jadi fardlu kifayah (yang cukup kalau dikerjakan sebagian saja)."

 

Keputusan Resolusi Jihad ini lahir setelah Presiden Soekarno memohon fatwa Kiyai Hasyim Asy'ari sehubungan kedatangan pasukan Belanda untuk merebut kembali NKRI yang diproklamirkan 17 Agustus 1945, yang mendarat di Surabaya pada bulan September 1945. Bung Karno meminta fatwa, "Bagaimana hukumnya perang melawan penjajah untuk mempertahankan negara yang konon bukan Negara Islam, tapi berdasar Pancasila.”

 

Maka penghargaan Pemerintah RI atas Resolusi Jihad Hadratusysyekih Hasyim Asyari yang mampu menggetarkan semangat jihad para santri dan masyarakat sekitar sehingga lahir perang 10 Nopember 1945, tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santeri, melalui Keputusan Presiden RI, No. 22, tanggal 22 Oktober 2015 bertepatan tanggal 9 Muharram 1437 H.

 

Selamat Hari Santri

 

Selamat berjuang untuk tetap mempertahankan NKRI yang dijiwai semangat keagamaan, semangat kebangsaan, dan semangat ke-Indonesiaan.

 

Terima kasih para santri atas jasa-jasamu dalam berjuang merebut, mempertahankan, dan mengisi Kemerdekaan. Terima kasih Pemerintah RI, dan seluruh elemen bangsa, terima kasih Bapak Presiden yang telah berkenan menerima usulan Para Santri hingga lahir hari bersejarah bagi kami, terima kasih atas penghargaan kepada para santri. Semoga NKRI tetap jaya dan abadi.

 

Dirgahayu Hari Santri.

 

Semoga kita senantiasa dirahmati dan diberkahi oleh Allah Swt, Aamiiin.

 

Nurulhuda, 2210 2021 M-1303 1443 H

     

Penulis adalah Wakil Ketua PWNU Jawa Barat


Pesantren Terbaru