Pangandaran

PMII STITNU Al Farabi Gelar Sekolah Pemikiran Islam: Membangun Kesadaran Berfikir Guna Merawat Peradaban Islam

Selasa, 18 Juni 2024 | 08:30 WIB

PMII STITNU Al Farabi Gelar Sekolah Pemikiran Islam: Membangun Kesadaran Berfikir Guna Merawat Peradaban Islam

Dalam hal ini komisariat PMII STITNU menggelar kaderisasi non-formal Sekolah Pemikiran Islam dengan tema "Membangun Kesadaran Berfikir Guna Merawat Peradaban Islam" bertempat di Graha Sahabat, Parigi pada tanggal 12- 5 Juni 2024. (Foto: NU Online Jabar)

Pangandaran, NU Online Jabar
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STITNU) Al Farabi Pangandaran menegaskan akan terus konsisten memproduksi kader Ulul Albab guna menyongsong tata peradaban Islam Pangandaran. 


Dalam dinamika perjalanannya PMII STITNU telah hadir di Pangandaran sejak tahun 2015 dengan enam periodesasi kepengurusan dan akan terus bergerak sampai cita-cita mulia organisasi terwujud.  Pembinaan kader dilakukan melalui kaderisasi formal, non formal, informal, pembinaan keorganisasian dan pergerakan yang saling berkaitan erat. 


Dalam hal ini komisariat PMII STITNU menggelar kaderisasi non-formal Sekolah Pemikiran Islam dengan tema "Membangun Kesadaran Berfikir Guna Merawat Peradaban Islam" bertempat di Graha Sahabat - Parigi pada tanggal 12- 5 Juni 2024.  


Predi Supriadi ketua pelaksana kegiatan  menyampaikan, kegiatan ini merupakan ikhtiar PMII STITNU Al Farabi untuk mengaktualisasi Eka Citra PMII yakni insan ulul albab dan merupakan kaderisasi non-formal pasca PKD PMII.


“Tema yang diambil dalam kegiatan ini merupakan bentuk nyata hasil refleksi reformasi dari aktivitas warga pergerakan yang kian redup terkhusus di bidang intelektual. Kemudian konsep kegiatan yang dijalankan juga mencakup penyampaian materi dari  narasumber, FGD, membaca buku dan mendiskusikan bacaan  yang merujuk pada sejarah peradaban,” ungkapnya.


Predi berharap melalui kegiatan bisa mendorong spirit bagi warga pergerakan dan membangun kesadaran berfikir guna merawat keberlangsungan peradaban yang lebih baik ke depannya.


Sementara itu,  Ketua PMII STITNU Al Farabi Pangandaran Najmul Umam menekankan pentingnya memperdalam dalam ilmu agama sebagai umat Muslim. Hal itu, kata dia, sebagai firman Allah dalam Surat At-Taubah ayat 122:


“Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya,” ucapnya.


"Allah Swt mengingatkan hendaknya ada sebagian Muslim yang tekun mendalami ilmu agama meski umat tengah berada di situasi yang genting. Hal itu tidak lain agar ada Muslim (Kader PMII) yang menjaga lentera dakwah tetap menyala sehingga menerangi langkah kehidupan umat,” papar Umam.


Menurutnya, landasan inilah yang mendorong diadakannya Sekolah Pemikiran Islam (SPI) yang tentu berlandaskan Al-Qur’an sebagai pedoman umat Islam yang utama. Ayat ini menemukan konteksnya kembali pada masa milenial ini. 


“Masa di mana budaya minat baca sangat sedikit, juga sifat kritisme yang sangat rendah. Seperti saat menerima suatu berita atau informasi langsung dibagikan tanpa mengecek kebenaran dari berita atau informasi tersebut,” jelasnya.


Menurutnya, SPI merupakan kegiatan yang dalamnya mengajarkan nilai-nilai kepemimpinan profetik, filologi Sastra Islam, Al-Qur’an dan peradaban, sejarah pemikiran Islam dunia, sejarah pemikiran Islam Indonesia, Islam dan gerakan sosial. 


Najmul berharap SPI ini mampu mewujudkan generasi kader yang berpikir kritis dalam mewujudkan peradaban Islam. “Perang pemikiran harus dimenangkan oleh pemikiran yang benar, yakni Islam yang menjadi pemimpin peperangan pemikiran ke depan,” tegasnya.


Pewarta: Soleh Hidayat