• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Daerah

Harlah Pancasila, Mabinkom PMII STITNU Al Farabi Harapkan Para Kader Amalkan Nilai Dasar Negara

Harlah Pancasila, Mabinkom PMII STITNU Al Farabi Harapkan Para Kader Amalkan Nilai Dasar Negara
Harlah Pancasila, Mabinkom PMII STITNU Al Farabi Harapkan Para Kader Senantiasa Amalkan Nilai Dasar Negara (Foto: NU Online Jabar/Soleh)
Harlah Pancasila, Mabinkom PMII STITNU Al Farabi Harapkan Para Kader Senantiasa Amalkan Nilai Dasar Negara (Foto: NU Online Jabar/Soleh)

Pangandaran, NU Online Jabar
Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STITNU) Al Farabi Pangandaran menggelar Refleksi Hari Lahir (Harlah) Pancasila, di Gedung Sekretariat PMII Pangandaran, dengan mengusung tema "Idealisme Pemuda dalam Membangun Gerakan Menyongsong Peradaban," Rabu (01/06). 


Ketua PK PMII STITNU Al Farabi Pangandaran Yosep Saeful mengatakan, diskusi atau refleksi Pancasila ini sebagai bentuk peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 1945. Dengan tujuan memberikan pemahaman terhadap implementasi nilai-nilai Pancasila kepada para Pemuda sebagai pundak perubahan untuk bangsa.


“PMII STITNU Al Farabi Pangandaran akan tetap konsisten dan senantiasa berpartisipasi terhadap pengamalan pancasila, dan perubahan bangsa ini khusunya bagi Kabupaten Pangadaran,” katanya.


"PMII adalah organisasi yang sejak awal berdiri selalu konsisten mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari masyarakat di NKRI. Sehingga PMII selalu berusaha untuk berbela rasa dengan perjalanan dan perjuangan bangsa ini," katanya. 


Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pangandaran dan Ketua Majlis Pembina Komisariat (Mabinkom) PK PMII STITNU Al Farabi Pangandaran. 


Ketua Mabinkom PK PMII STITNU Al Farabi Pangandaran, Jana Ermaya, menerangkan, Sejarah lahirnya Pancasila berawal pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945. 


"Dimana Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mengadakan sidang pertama untuk membahas dasar negara," terangnya.


"Setelah itu, BPUPKI membentuk Panitia Kecil atau Panitia Sembilan yang bertugas untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar negara berdasarkan pidato Soekarno pada 1 Juni 1945," Tambah Jana.


Lebih lanjut, Jana berpesan dan berharap kepada kader PMII Pangandaran untuk senantiasa mengamalkan nilai - nilai pancasila.


"Kalau kita melihat perjuangan para cendikiawan dan para ulama untuk membuat pancasila butuh pejuangan ekstra. Maka kader - kader PMII Pangandaran harus lebih peka dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri,” harapnya. 


"Karena generasi muda sekarang adalah generasi penerus bangsa yang harus bisa menjaga, mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dan Bhineka tunggal ika," tuturnya. 


Sementara itu, Rohimat Resdiana Ketua DPD KNPI Kabupaten Pangandaran menyambut baik dan sangat mengapresiasi kegiatan refleksi hari lahir pancasila yang dilaksanakan oleh PK PMII STITNU Al Farabi Pangandaran ini.


Ia menegaskan pemuda hari ini merupakan sebuah generasi yang hidup dalam dunia digital. 


"Tentunya sangat mendominasi aktivitas keseharian mereka, oleh karena itu tidak bisa dihindari penyebaran budaya luar baik yang positif maupun negatif masuk mempengaruhi paradigma mereka," papar Rohimat.


"Tentunya perlu dilakukan sebuah revitalisasi nilai-nilai luhur bangsa terutama pancasila sebagai falsafah bangsa agar mampu menjadi benteng bagi generasi muda," tambahnya. 


Ketua KNPI Pangandaran berpesan untuk bersikap toleransi kepada siapapun, baik dalam agama, suku dan dalam kehidupan sosial.


"Pancasila harus teraktualisasi secara objektif,  artinya Pancasila harus diimplementasikan di dalam setiap aspek penyelenggaraan negara. Baik di bidang legislatif, eksekutif dan yudikatif maupun bidang kenegaraan lainnya," pesannya.


"Selain itu, Pancasila harus teraktualisasi secara subjektif. Artinya harus terealisasi dalam sikap pribadi setiap warga negara tanpa kecuali," pungkasnya. 


Pewarta: Soleh Hidayat
Editor: Abdul Manap


Daerah Terbaru