NADIRSYAH HOSEN
Kolomnis
Manusia ingin dikenang sebagai orang baik, bahkan yang menindas pun tak ingin dicap buruk. Namun, di zaman ini, kebaikan bukan lagi soal hatiāia bisa dikemas, dijual, dan dipoles hingga berkilau. Amal bisa diatur pencahayaannya, kesalehan bisa direkayasa, bahkan dosa pun, dengan narasi yang tepat, bisa tampak seperti kebajikan.
Di era digital, pencitraan kesalehan semakin canggih. Amal dijadikan konten, kebaikan dipasarkan, dan ketulusan dikapitalisasi. Tak perlu benar-benar baik, cukup terlihat baik.
Baca Juga
Memaknai Keberkahan Sahur
Namun, di tengah gemuruh kepalsuan ini, ada satu ibadah yang tak bisa dipermainkan: puasa.
Puasa adalah ibadah yang sunyi dan tersembunyi. Tak ada yang bisa melihat isi perutmu, tak ada yang tahu apakah kau benar-benar menahan dahaga atau diam-diam meneguk air. Kau tak bisa berpura-pura lebih lapar dari orang lain, karena semua berbuka di waktu yang sama.
Berbeda dengan shalat yang bisa dibuat berlama-lama dihadapan orang, tetapi disingkat saat sendirian. Berbeda pula dengan zakat yang bisa diumumkan jumlahnya agar tampak dermawan. Atau haji dan umrah, yang bisa dijadikan simbol status sosial dengan keberangkatan berkali-kali.
Tapi puasa? Tak ada panggung untuk kepura-puraan. Tak ada sudut pencahayaan yang bisa membuatnya tampak lebih mulia. Dalam puasa, semua topeng jatuh. Yang tersisa hanyalah kejujuran: antara dirimu dan Tuhan. Dan di sinilah Ramadan menjadi cermin yang tajam.
Saat perutmu kosong, kau baru menyadari bahwa ada jutaan manusia yang menjalani āpuasaā sepanjang tahun, bukan karena takwa, tetapi karena hidup tak memberi mereka pilihan.
Maka, di bulan suci ini, berpuasalah bersama rakyat. Rasakan perihnya bertahan hidup saat harga bahan pokok melambung, ribuan pekerja kena PHK, dan meja makan tak lagi penuh seperti dulu. Sebab puasa bukan sekadar menahan lapar, ia adalah pelajaran bahwa kesalehan tak bisa direkayasa, dan kepedulian tak bisa sekadar dikontenkan. Ibadah puasa Allah hadirkan untuk menghapus berbagai topeng kesalehan kita.Ā
KH Nadirsyah Hosen
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Pelatih Timnas U-23 Panggil 30 Pemain Ikuti TC di Jakarta Jelang Asean Mandiri Cup 2025, Ini Daftarnya
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
54 Rumah Rusak Berat, Pemerintah bersama LPBINUĀ danĀ LAZISNU Jabar Gerak Cepat Serahkan Bantuan ke Korban Pergeseran Tanah di Purwakarta
5
Dalil Tentang Keutamaan Anjuran Membaca Shalawat hingga Surat Al-Kahfi di Hari Jumat
6
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
Terkini
Lihat Semua