Imam Abu Hamid al Ghazali dalam buku "Al Tibr al Masbuk fi Nashihah al Muluk"mengatakan:
الدين والملك توأمان. مثل اخوين. ولدا من بطن واحد
"Agama dan negara bagaikan saudara kembar. Keduanya lahir dari satu sumber"
Dan dalam buku masterpiece nya "Ihya Ulum al Din", juz 1, hlm. 17, beliau mengatakan :
الدين اس والسلطان حارس، وما لا أس له فمهدوم، وما لا حارس له فضائع.
"Agama adalah fondasi dan Negara/pemerintah adalah penjaganya. Bangunan apa pun tanpa fondasi akan hancur dan apa saja tanpa ada yang menjaga akan sia-sia, hilang".
Bahasa lain adalah Agama bagai Ruh. Negara bagai Tubuh.
Baca Juga
Bagaimana Memahami Al-Qur'an
Sementara Imam Al Mawardi dalam karyanya yang terkenal "Adab al Dunya wa al Din" mengutip pernyataan Abd Allah al Mu'taz mengatakan :
الْمُلْكُ بِالدِّينِ يَبْقَى، وَالدِّينُ بِالْمُلْكِ يَقْوَى.
"Kekuasaan atau negara yang ditopang oleh agama, akan abadi (bertahan), dan Agama yang ditopang oleh kekuasaan, akan kuat.".
Lalu aku segera memberi makna kata " Al-Din", dengan mengatakan bahwa makna " Al Din" adalah al Akhlaq al Karimah, moralitas luhur (moralitas kemanusiaan) , bukan sekedar identitas atau formalitas keyakinan. Karena ia (moralitas kemanusiaan) adalah visi keyakinan atas ke Esa-an Tuhan (Tauhid).
Dan sangatlah menarik pernyataan Iskandar Agung (Alexander the Great) w. 323 SM, murid Aristoteles itu ketika ia mengatakan :
لولا العلم ما قامت الدنيا ولا استقامت المملكة
Andai tak ada ilmu, dunia tak akan tegak. Dan kekuasaan akan terguncaeang-guncang, tak stabil.
Ini mengandung makna bahwa ilmu pengetahuan adalah basis peradaban yang sukses. Iskandar adalah pemimpin yang sukses menguasai dunia, Timur dan Barat.
Imam Abu Hamid al Ghazali dalam bukunya tentang Etika Politik: "al Tibr al Masbuk fi Nashihah al Muluk" menyampaikan pandangan yang mendebarkan jantung, sekaligus memperingatkan kita semua :
قالت الحكماء : ان طباعة الرعية نتيجة طباع الملوك .
"Para filsuf/sufi mengatakan : Perilaku masyarakat umum itu tergantung perilaku para pemimpinnya ".
Dalam redaksi lain populer :
الناس علی دين ملوكهم . وعلماءهم
"Rakyat itu mengikuti perilaku/akhlak pemimpin mereka dan ulama mereka".
Dan dalam karya masterpeacenya : Ihya Ulum al Din, beliau mengatakan :
فساد الرعية بفساد الملوك وفساد الملوك بفساد العلماء وفساد العلماء باستيلاء حب المال والجاه
“Kerusakan rakyat itu karena bobroknya moral para pengelola negara, dan kebobrokan moral pengelola negara itu karena rusaknya moral para ulama (ulama al suu). Dan rusak moral para ulama itu ulama suu) berakar dari cinta mereka akan harta dan perebutan posisi sosial. (Ihya’ Juz 2/357).
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 1446 H: Menghidupkan Jiwa dalam Keikhlasan dan Kepedulian pada Sesama di Hari Raya
2
Khutbah Idul Adha Basa Sunda: Kurban Janten Wujud Kapatuhan sarta Tarekah Keur Ngadeketkeun Diri ka Alloh
3
Prediksi Posisi Timnas Indonesia Jika Kalah, Seri Maupun Menang Lawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
4
Memahami Makna Hari Arafah, Hari Kedua Puncak Ibadah Haji
5
Memahami Makna Hari Tarwiyah, Hari Pertama Puncak Ibadah Haji
6
Gelaran Khatmil Qur'an Jadi Cara SMP Fauzaniyyah Garut Warnai Syukuran Kelulusan Santri dan Siswa
Terkini
Lihat Semua