Muhyidin Arifani
Kolomnis
Kepemimpinan adalah salah satu elemen utama dalam menentukan arah dan kualitas kehidupan masyarakat. Pemimpin yang ideal harus memiliki karakteristik yang kokoh, yaitu kejujuran, kecerdasan, dan keberanian. Menurut pakar sekaligus praktisi pendidikan KH Hamdun Ahmad, ketiga hal ini merupakan fondasi dalam menciptakan pemerintahan yang berintegritas dan bermanfaat bagi rakyat. Ia menegaskan bahwa kualitas-kualitas ini sangat penting dalam menjaga kredibilitas dan efektivitas seorang pemimpin.
Jujur: Integritas sebagai Dasar Kepemimpinan
Kejujuran adalah kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat. John C. Maxwell, mengatakan, “Kepercayaan adalah mata uang dalam kepemimpinan.” Tanpa kepercayaan, setiap kebijakan yang diambil oleh pemimpin akan diragukan dan dianggap tidak efektif. Misalnya, berbagai kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik menunjukkan pentingnya integritas dalam pemerintahan. Ketidakjujuran hanya akan menambah penderitaan rakyat dan merusak struktur sosial.
Dalam Islam, kejujuran adalah salah satu pilar utama yang harus dimiliki oleh pemimpin. Imam Al-Ghazali, menyatakan bahwa pemimpin harus memiliki hati yang bersih dan tidak menipu rakyatnya, karena kejujuran adalah syarat utama mencapai ketenangan dan kesejahteraan masyarakat. Khalifah Umar bin Khattab juga terkenal dengan integritasnya. Ia pernah berkata, “Seandainya ada seekor keledai terperosok di jalanan Baghdad, maka aku takut Allah akan menanyai aku kenapa aku tidak meratakan jalan tersebut.” Ini menunjukkan betapa pentingnya tanggung jawab dan kejujuran seorang pemimpin dalam melindungi rakyatnya.
Cerdas : Kepemimpinan yang Berbasis Pengetahuan
Kecerdasan adalah syarat utama dalam menghadapi tantangan zaman. Pemimpin yang cerdas dapat menganalisis situasi, merumuskan kebijakan inovatif, dan melaksanakan solusi yang efektif. Plato, seorang filsuf Yunani, menegaskan bahwa pemimpin harus memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan dalam mengelola negara (The Republic). Al-Mawardi, menyebutkan bahwa kecerdasan adalah syarat utama seorang pemimpin ideal. Pemimpin harus memiliki pengetahuan luas agar mampu memerintah dengan baik dan adil. Wawasan yang dalam tentang agama, politik, serta kemampuan untuk memecahkan masalah kompleks menjadi modal utama bagi seorang pemimpin.
Di tengah masalah kemiskinan dan ketidaksetaraan, pemimpin yang dapat membuat kebijakan berbasis data akan membawa perubahan berarti. Misalnya, Kebijakan yang berfokus pada peningkatan infrastruktur dan pendidikan berkualitas, dapat mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Berani : Keberanian dalam Mengambil Keputusan
Keberanian adalah kemampuan untuk mengambil keputusan penting meski tidak selalu populer. Nelson Mandela pernah berkata, “Keberanian bukanlah ketiadaan ketakutan, tetapi kemampuan untuk mengatasinya.” Pemimpin yang berani mampu mendorong perubahan positif dan memperjuangkan keadilan sosial meski harus menghadapi tekanan. Dari sudut pandang filosofis, keberanian adalah kebajikan yang terletak di antara dua ekstrem: ketakutan dan kenekatan (Aristoteles, Nicomachean Ethics). Pemimpin yang berani menimbang risiko dan manfaat, bertindak demi kepentingan bersama.
Baca Juga
Manusia dalam Sudut Pandang Sufistik
Keberanian dalam kepemimpinan ditegaskan oleh Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat Islam. Beliau pernah berkata, “Jangan takut pada kebenaran meskipun hal itu akan membahayakanmu.” Ini menunjukkan bahwa pemimpin harus berani mengambil keputusan yang benar, walau mungkin tidak populer atau berisiko bagi dirinya. Keberanian juga merupakan karakteristik penting dalam fiqh siyasah (politik Islam), di mana pemimpin dituntut bersikap tegas dan berani menghadapi ketidakadilan, sebagaimana dicontohkan oleh para sahabat Nabi. Artinya, kepemimpinan tidak hanya dilihat dari aspek duniawi, tetapi juga aspek spiritual. Seorang pemimpin harus sadar bahwa kepemimpinan adalah amanah serta tanggung jawab besar yang harus dipikul oleh seorang pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.
Dengan demikian, Kepemimpinan yang jujur, cerdas, dan berani bukan hanya sebuah tuntutan politik, melainkan juga tanggung jawab moral. Masyarakat memiliki peran besar dalam membentuk masa depan bangsa melalui penilaian yang bijak atas karakter pemimpin yang layak. Dengan pemimpin yang memenuhi ketiga kriteria ini, diharapkan tercipta pembangunan yang berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Setiap keputusan kita hari ini akan menentukan arah pembangunan di masa yang akan datang, dan tanggung jawab moral dalam menentukan pemimpin yang tepat akan berdampak luas bagi kesejahteraan bersama
Muhidin Arifani S.Kom.I, M.Pd, Wakil Ketua Bidang Kaderisasi PC GP Ansor Kabupaten Sukabumi
Terpopuler
1
Waketum PBNU KH Zulfa Mustofa Dijadwalkan Isi Pengajian Akbar di Pesantren Al-Ittihad Cianjur
2
Khutbah Jumat: Ilmu dan Amal, Dua Pilar Meraih Keberkahan Hidup di Dunia dan Akhirat
3
Sambut Tahun Ajaran Baru, Sebanyak 250 Peserta Didik MTs Ma'arif Cikeruh Ikuti Gelaran Matsama
4
40 Jamaah Masih Dirawat di Arab Saudi, Ini Daftar Kontak Tim Penghubung
5
PWNU Terima Kunjungan Kapolda Jabar, Sambut Hangat Program Sosial dan Ketahanan Pangan
6
KH Aziz Dorong MWCNU Pangenan Terus Giatkan Dakwah dan Jaga Aswaja
Terkini
Lihat Semua