Menurut survei yang dirilis LSI dua tahun lalu, 49,5% responden menyatakan berafiliasi ke NU. Jika digeneralisir maka ada sekitar 108 juta jamaah NU.
Jumlah jamaah sebanyak itu, tidak mungkin masuk ke pengurusan struktural NU yang memiliki 1 PB, 34 PW, 521 PC, 31 PCI, anggap di semua kecamatan sudah terbentuk MWC yaitu 7.230, anggap di semua kelurahan/desa sudah ada PR sebanyak 83.381.
Andaikata ditambah dengan Banom-banom pun, tetap saja mayoritas jamaah NU tidak dapat duduk di pengurusan. Lalu, bagaimana, mereka terpaksa gagal menjadi santri Mbah Hasyim dan tidak dido'akan husnul khatimah?
Semua jamaah mau menjadi santri Mbah Hasyim dan dido'akan husnul khatimah melalui struktur NU, tidak mungkin. Harus ada cara lain di luar struktur.
NU kultural, yaitu NU secara aqidah dan amaliyah minus harakah bersama jam'iyah, itu sebenarnya "NU" sebelum NU. NU didirikan untuk menstrukturkan "NU". Jam'iyah NU inilah yang dimaksud oleh Mbah Hasyim.
Jadi, "NU" tanpa NU sulit diterima. Sedangkan kesempatan untuk jadi pengurus sangat terbatas.
Maka, solusi yang perlu dipertimbangkan adalah, NU memperbanyak amal-amal sosial kemasyarakatan sehingga dapat menampung jamaah yang ingin "menjadi santri Mbah Hasyim dan dido'akan husnul khatimah", dengan menjadi pengurus lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan tersebut.
Dengan mengurus lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan milik jam'iyah NU, seperti menjadi ketua DKM, marbot, kepala sekolah, guru, tenaga pendidikan, kepala rumah sakit, dokter perawat, apoteker, rektor, dekan, dosen, dan sebagainya, masih termasuk mengurus NU.
Visi membangun peradaban yang dicanangkan oleh PBNU sekarang, secara sederhana diterjemahkan dengan membangun masjid NU, PTNU, RSNU, Klinik NU, Apotek NU, Pesantren NU, Madrasah NU, perusahaan bisnis NU, Bank NU, dan lain-lain, sebanyak-banyaknya.
Proyek-proyek peradaban tadi pasti membutuhkan SDM pengurus dan tenaga kerja yang banyak pula, sehingga dapat menampung jamaah yang ingin mengurus NU, tapi belum berkesempatan duduk di struktur NU dan Banom. Dengan mengurus proyek-proyek peradaban NU, mudah-mudahan harapan jamaah ingin menjadi santri Mbah Hasyim dan dido'akan husnul khatimah, tercapai.
Oleh: Ayik Heriansyah,Pengurus LDPWNU 2016-2021
Terpopuler
1
Dialog Refleksi Harlah ke-70, IPPNU Tasikmalaya Tegaskan Peran Strategis Perempuan dalam Pendidikan dan Kepemimpinan
2
Pesantren Karangmangu Bertaraf Nasional, Cetak Puluhan Khatimin dari Berbagai Daerah
3
Sekda Tasikmalaya Apresiasi Kiprah IPPNU dalam Membangun Generasi Melek Teknologi
4
RMI PWNU Jabar Kritik Kebijakan Gubernur Terkait Penyerahan Ijazah
5
LP Ma’arif NU Jabar dan Gurfah Azhariyah Gelar Tes Masuk Universitas Al-Azhar Mesir
6
Meriahkan Harlah ke-70, IPPNU Tasikmalaya Umumkan Juara Lomba Kreativitas Pelajar se-Kabupaten
Terkini
Lihat Semua