Menyoal Tim Kepelatihan Timnas Indonesia yang 'Ngeri-ngeri Sedap'
Kamis, 16 Januari 2025 | 09:00 WIB
Rudi Sirojudin Abas
Kontributor
Ngeri-ngeri sedap. Begitulah kiranya kita menggambarkan keadaan tim kepelatihan tim nasional (Timnas) sepakbola Indonesia saat ini. Bagaimana tidak, setelah PSSI resmi menggaet Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala dan menjadikan Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asistennya, kini Timnas kedatangan amunisi baru dalam tim kepelatihan.
Kabarnya, Kluivert sudah menandatangani kerja sama dengan mantan pelatih fisik tim Turki, Adana Demirspor, Quentin Jakoba. Jakoba sendiri pernah menangani Timnas Curacao pada 2020, meskipun hanya enam pertandingan. Bukan hanya Jakoba, Kluivert juga dikabarkan telah memboyong dua rekannya, Maarten Stekelenburg sebagai pelatih kiper dan mantan bintang Liverfool, Dirk Kuyt yang dipersiapkan sebagai pelatih striker.
Melihat komposisi skuad kepelatihan Timnas Indonesia, tampaknya tim ini bukan sembarang tim, melainkan sebagai tim yang diharapkan akan mampu menjadi salah satu tim yang disegani dikancah Internasional, khususnya dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2026. Harapan terbaik dari tim ini yakni tembus putaran final Piala Dunia 2026.
Gambaran skuad kepelatihan Timnas ini juga seolah menegaskan bahwa Kluivert dirasa serius dan tidak main-main untuk menjadikan kekuatan Timnas Indonesia di atas rata-rata. Komposisi ini juga menegaskan bahwa Kluivert dirasa akan mampu menjadi pelatih yang akan membawa Timnas Indonesia lebih baik dari era kepelatihan sebelumnya. Kluivert juga seolah ingin menegaskan bahwa pinangan PSSI atas dirinya memang benar-benar tidak salah orang.
Tidak hanya itu, gambaran komposisi skuad tim kepelatihan saat ini juga menjadi bukti atas apa yang Kluivert utarakan saat jumpa press. Kluivert berjanji bahwa Timnas Indonesia akan lebih baik dari sebelumnya, bahkan gaya permainan Timnas akan berubah secara signifikan. Kluivert secara terang-terangan menyebut bahwa kehadiran dirinya akan menyuguhkan sepak bola menyerang (total football) pada diri Timnas. "Saya suka bermain sepak bola menyerang. Saya suka kalau tim ini punya football posession yang bagus. Saya suka formasi 4-3-3, seperti formasi yang sering dipakai tim Belanda, khususnya di bawah asuhan Louis van Gaal. Jika tim ingin menang, tentu harus cepat mencetak gol," ucap Kluivert saat jumpa pers.
Ujian Timnas Indonesia di bawah kepelatihan Kluivert senyatanya akan diuji pada pertandingan away kontra Australia di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, 20 Maret 2025 mendatang. Kita berharap apa yang diutarakan Kluivert dapat menjadi kenyataan, bukan hanya sembarang janji dan kata-kata manis. Kita ingin melihat, kualitas permainan Timnas Indonesia sebanding dengan tim-tim elit lainnya, minimal tim elit di level Asia.
Untuk mewujudkan hal itu, tentu waktu dua bulan kedepan akan menjadi krusial bagi Kluivert dan kawan-kawan. Dirasa Kluivert bersama Timnas akan mencurahkan segala daya dan kekuatan untuk membuktikan apa yang diutarakannya. Waktu dua bulan ini juga akan menjadi modal utama untuk Kluivert dan Timnas sebagai persiapan yang matang. Mesti diingat, empat sisa pertandingan di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, dua tandang versus Autralia dan Jepang serta dua kandang kontra Bahrain dan China harus mampu dimaksimalkan, sedikit saja lengah maka dapat berakibat fatal.
Kita berharap, apa yang sedang dipersiapkan Timnas bersama pihak yang berkepentingan dengannya jauh dari hambatan, jikapun ada semoga bisa diatasi. Chemistry antar para pemain, pelatih, dan tim official, juga para suporter semoga dapat saja terbangun dengan baik. Alunan doa dari seluruh masyarakat, khusunya dari para pecinta olah raga tentu tidak kalah penting juga.
Akhirnya, optimisme menjadi hal yang perlu didengungkan terkait dengan perjalanan Timnas Indonesia kedepan. Tentu, keberhasilan satu tim tidak hanya cukup diukur berdasarkan satu aksi saja. Perlu ada aksi-aksi nyata baik di dalam maupun di luar lapangan sehingga apa yang menjadi harapan kita semua dapat mudah terealisasikan.
Bravo Timnas Indonesia!
Rudi Sirojudin Abas, salah seorang peneliti kelahiran Garut yang menggemari permainan sepak bola
Terpopuler
1
Pelunasan Haji Khusus 2025 Memasuki Hari Keempat, Kuota Terisi Hampir 50%, Masih Dibuka hingga 7 Februari
2
LAZISNU Depok Resmi Jadi Percontohan dalam Program Koin Digital NU
3
3 Peristiwa Penting di Bulan Syaban, Bulan Pengampunan dan Rekapitulasi Amal
4
IPNU-IPPNU Kabupaten Tasikmalaya Gelar Diklat Aswaja, Perkuat Pemahaman Keaswajaan Pelajar NU
5
Hasil Bahtsul Masail Kubro Putri se-Jabar di Pesantren Sunanulhuda 2025 terkait Hukum Sungkem dan Mushofahah kepada Guru, Download di Sini
6
Menjaga Warisan Gus Dur: Alisa Wahid dan Tantangan Toleransi di Indonesia
Terkini
Lihat Semua