M. Rizqy Fauzi
Penulis
Setiap manusia termasuk Capres-Cawapres tentu memiliki sisi baik dan sisi buruk. Bagaimana kita menyikapinya?
Ambil contoh Amru bin ‘Ash. Beliau sahabat Nabi yang memeluk Islam pada tahun ke-8 H. Berkecamuk perasaan: saya baca buku sejarah bagaimana siasat yang digunakan beliau pada tahkim yang menyudahi perang siffin antara Khalifah Ali dan Gubernur Mu’awiyah. Singkat cerita, beliau seorang politisi yang menyalahi kesepakatan.
Baca Juga
Laknat Malaikat
Namun buku sejarah juga bercerita sumbangsihnya yang luar biasa. Rasulullah mengirimnya ke Oman dan berhasil mengislamkan pemimpin di sana. Khalifah Abu Bakar mengirimnya ke Palestina dan merebut kota suci itu dari Byzantium. Khalifah Umar mengirimnya membebaskan Mesir dan menjadikannya Gubernur.
Masjid Amru bin ‘Ash (lihat foto) yang saya ziarahi tahun 2012 itu merupakan lokasi tempat beliau berkemah di kota Fustat, Mesir, dan itu adalah Masjid pertama yang berdiri di Afrika.
Bagaimana kemudian saya harus menilai Amru bin ‘Ash: seorang politisi busuk atau seorang pahlawan Islam? Saya menyudahi kebimbangan saya dengan menunaikan shalat di Masjid Amru bin ‘Ash yang sangat bersejarah itu seraya mendoakan kebaikannya.
Bagaimana pula dengan al-Hajjaj bin Yusuf, Gubernur Iraq masa Dinasti Umayyah? Inilah Panglima Perang yang memborbardir Mekkah dengan panah api ketika terjadi bentrokan dengan sahabat Nabi, Abdullah bin Zubair. Saat menjadi Gubernur, Al-Hajjaj juga membunuh 2 sahabat Nabi lainnya: Jabir bin Abdullah dan Kumail bin Ziad serta ulama besar yaitu Sa’id bin Jubair.
Namun dikabarkan bahwa al-Hajjaj itu sangat bagus hafalan Qur’an-nya. Dia juga berjasa memerintahkan menambahkan baris tanda baca mushaf al-Qur’an sehingga memudahkan kita semua. Itu artinya, kini setiap Muslim yang membaca mushaf al-Qur’an pahalanya akan mengalir sampai ke al-Hajjaj. Subhanallah.
Sekali lagi, sejarah selalu menceritakan sisi baik dan sisi buruk. Termasuk soal pilihan capres-cawapres 2024 nanti. Selalu ada dua sisi dari masa lalu mereka.
Kalau mau cari yang sempurna tanpa cela, gak bakal ada capres-cawapres yg layak. Soalnya yang sempurna di mataku yah cuma dirimu aja. Yang lain lewat laah. Iya kan, sayang?
Nadirsyah Hosen, Dosen Senior Monash Law School
Terpopuler
1
Sambut Tahun Ajaran Baru, Sebanyak 250 Peserta Didik MTs Ma'arif Cikeruh Ikuti Gelaran Matsama
2
Sambut Ribuan Santri Baru, Pimpinan Ponpes Darussyifa Al-Fithroh Sukabumi Pandu Proses Ijab Qobul
3
Fatayat NU Kabupaten Bogor Gelar Aksi Peduli Bencana di Dua Kecamatan Terdampak Banjir hingga Angin Puting Beliung
4
PWNU Terima Kunjungan Kapolda Jabar, Sambut Hangat Program Sosial dan Ketahanan Pangan
5
Ikuti Lakmud di Ciamis, IPNU Kedokanbunder Perkuat Jaringan dan Pengembangan Kader
6
Sejumlah Tokoh NU Kota Depok Hadiri Haul Kedua Almaghfurlah KH Zainuddin Maksum Ali
Terkini
Lihat Semua