Kota Depok, NU Online Jabar
Telah meninggal dunia Pendiri sekaligus Pimpinan Majelis Nurul Musthofa, Al-Habib Hasan bin Ja'far Assegaf pada Rabu (13/3) atau bertepatan dengan tanggal 2 Ramadhan 1445 H di RS Cinere Kota Depok. Habib yang digandrungi dakwahnya oleh kaula muda tahun 2000-an dikonfirmasi langsung adik almarhum, Habib Abdullah bin Ja'far Assegaf melalui akun Instagram resmi Habib Hasan.
"Al-Habib Hasan bin Jafar Assegaf (meninggal dunia) tadi sehabis menunaikan salat dhuha, jam 09.01 WIB," kata Habib Abdullah.
Jasad Habib Hasan pada hari ini akan disemayamkan dan dikuburkan di Masjid Nurul Mustofa Center, Cilodong, Depok pada Kamis (14/3). Jasad Habib Hasan akan dimakamkan di dekat makam ibundanya.
Profil singkat Almarhum Al-Habib Hasan bin Ja'far Assegaf
Habib Hasan bin Jafar Assegaf lahir di Kramat Empang, Bogor pada tanggal 26 Februari 1977. Majelis yang dibina Al-Habib Hasan banyak disukai kaula muda.
Dalam banyak tausiahnya, Al-Habib Hasan selalu mengajarkan jemaah dan murid-muridnya untuk memperbanyak salawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk kecintaan pengikut kepada Rasulnya.
Al-Habib Hasan bin Ja’far Assegaf merupakan pendakwah muda dari kalangan Alawiyin yang nasabnya (silsilah) sampai ke Rasulullah Muhammad SAW. Juga merupakan tokoh agama Islam yang berasal dari Indonesia. Al-Habib Hasan bin Ja’far Assegaf biasa dipanggil dengan sebutan Habib Hasan merupakan anak sulung Habib Ja’far Assegaf.
Habib Hasan mempunyai empat saudara kandung, yakni pertama Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, kedua Habib Abdulloh bin Ja’far Assegaf, ketiga Habib Musthofa bin Ja’far Assegaf keempat, Habib Sami bin Ja’far Assegaf.
Habib Hasan mulai berusaha bisa mengaji pada Syaikh Usman Baraja sewaktu kecil, dan mempelajari ilmu-ilmu Islam pada syaikh-syaikh yang lain sehingga ia menguasai pengetahuan Islam dan dapat menjadi pemimpin majelis taklim Nurul Musthofa Jakarta selatan.
Habib Hasan memulai pendidikan resmi seperti biasa (SD, SMP, dan SMA) dan selanjutnya dilanjutkan di IAIN Sunan Ampel. Selepas menuntut pengetahuan yang ia cari dari kota Malang, kemudian Habib Hasan memutuskan berusaha bisa bersama alim ulama di Jakarta dengan para Kiyai-Kiyai dan para Habaib (para Habib).
Pada tahun 2000 mulailah Al-Habib Hasan untuk membuat pengajian ratib, yang diikuti oleh dua puluh orang jama’ah.
Pada tahun 2001 jama’ah Al-Habib Hasan bin Ja’far Assegaf terus bertambah mulai dari seratus jama’ah lalu bertambah menjadi 150 orang, sampai akhirnya menjadi 500 jama’ah yang menghadiri pengajian ini, di tahun yang sama Habib Hasan kedatangan para habib mulai dari Habib Anis AlHabsyi, yang memberikan ijazah maulid Simthuddurrar. Dan saat itu pula pengajian ini diberi nama Majelis Ta’lim Nurul Musthofa yang sebelumya bernama Al-Irfan.
