• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Daerah

Ketua MUI Kabupaten Sukabumi Ungkap Sejarah Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alathas Kenalkan NU di Sukabumi

Ketua MUI Kabupaten Sukabumi Ungkap Sejarah Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alathas Kenalkan NU di Sukabumi
Ketua MUI Kabupaten Sukabumi Ungkap Sejarah Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alathas Kenalkan NU di Sukabumi. (Foto: Abdul Mun'im Hasan).
Ketua MUI Kabupaten Sukabumi Ungkap Sejarah Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alathas Kenalkan NU di Sukabumi. (Foto: Abdul Mun'im Hasan).

Sukabumi, NU Online Jabar
Ketua MUI Kabupaten Sukabumi KH Fatahillah Nadziri, merupakan putra dari tokoh kharismarik Ajengan Ahmad Nadzir yang saat ini aktif mengajar di Al-Masyhad Cijurey Kecamatan Cireunghas, Sukabumi Timur, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tinggalnya tidak jauh dari Asrama Putra dan berdampingan dengan Masjid Jami An-Nur Cijurey.


Sejarahnya, bahwa Pondok Pesantren Al-Masyhad Cijurey didirikan oleh Almaghfurlah Al-Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alathas.


Perbincangan lebaran Abah Hasan Syazili yang didampingi oleh Sekretaris MWCNU Bogor Barat Kota Bogor Kang Mun'im dengan Ketua MUI Kabupaten Sukabumi di kediamannya dalam rangka bersilaturahim lebaran. Dalam kesempatan tersebut, Kiai Fattahillah Nadziri mengungkapkan seputar Nahdlatul Ulama di Kabupaten Sukabumi dari awal perkembangannya hingga kini, Kamis (5/5).


"Bersyukur Al-Faqir (bahasa tawadhunya) dapat belajar dengan Almarhum Allah yarham Habib Hamid yang luar biasa dengan wawasan keilmuaannya, lebih mengedepankan akhlak kepada siapa pun, yang antiknya beliau selalu membuka kitab (kutubut turots) sebagai maroji terkait apa pun, terutama pengenalan tentang Jam'iyah Nahdlatul Ulama di Pondok Al-Masyhad Cijurey oleh beliau," tutur orang nomor satu di MUI Kabupaten Sukabumi. 


Menurutnya, di saat Pondok-pondok lain tidak mengenal baik dengan Jam'iyah Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi dan partai politik, justru Almarhum Habib Hamid memulai dengan bahasan kitab dengan membacakan ayat sebagai muqodimahnya. 


وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ


"Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang," (Al-Maidah : 56).


"Pada waktu itu banyak Ajengan-ajengan menutup mata dengan Jam'iyah Nahdlatul Ulama, hal ini karena pemahaman mereka belum sepenuhnya terbuka, bahwa NU saat itu sebagai alat perjuangan Alim Ulama untuk mensyiarkan Islam Aswaja An-Nahdliyah. Alhamdulillahnya Ajengan Mama Ahmad Nadhir sebagai tokoh Ulama Cijurey menyambut baik NU yang disampaikan oleh Almarhum Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alathas," jelasnya. 


Sebagai informasi, kiai yang akrab disapa Ajengan Apih Nadzir sebagai tokoh Ulama bukan hanya dikenal di Kabupaten Sukabumi dalam catatannya yang dinamakan Kitab ( وتلك الايام نداولها بين  الناس) bahwa beliau sebagai Mu'jis (pemberi Ijazah Asmaul Husna dan Dalail Khoirot) didatangi oleh para Ajengan dari berbagai pesantren salah satunya dari tokoh ulama Cipasung KH Ilyas Ruhiat. 


"Dengan kehadiran Allah yarham Habib Hamid banyak Ajengan yang memimpin Pondok Pesantren Salafiyah dapat mengenal Jam'iyah NU sebenarnya, mendapat wawasan luar biasa terkait keislaman pada saat itu yang ternyata dapat dirasakan hingga kini," pungkas Ajengan yang pernah belajar di Hadralmaut Yaman tersebut.


Perlu diketahui bahwa Almaghfurlah Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alathas merupakan menantu dari Habib Syeikh bin Salim Alathas yang makamnya berada Pondok Pesantren Al-Masthuriyah Cisaat Kabupaten Sukabumi. Beliau banyak mencurahkan waktu dakwah dan mengajar di Pondok Pesantren Al-Masyhad Cijurey yang beliau dirikan setelah beliau menikahi putri Ajengan Ahmad Nadzir. 


Pewarta : Abdul Mun'im Hasan
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Daerah Terbaru