Oleh KH Ahmad Ishomuddin
Semua peristiwa yang telah berlalu, yang baik atau yang buruk, yang benar atau yang salah, yang bermanfaat atau yang sia-sia, yang menguntungkan atau merugikan, yang menenangkan atau menakutkan, yang layak dikenang atau yang dilupakan, yang nyata atau yang hanya sandiwara, yang bermakna atau tidak, dan seterusnya, pada akhirnya hanyalah menjadi sejarah.
Masa yang telah berlalu tak pernah kembali lagi. Hanya lekat dalam kenangan atau yang masih disebut-sebut oleh lisan-lisan berupa yang tersisa dari kebaikan, kebenaran, manfaat, apa yang bermakna atau yang sebaliknya dan seterusnya dari semua itu.
Demikian pula setiap orang yang kepadanya saya banyak belajar, baik dari sekedar nasehat, ilmu, dan atau sepenggal pengalaman hidupnya di dunia fana, yang dengannya saya pernah bersama, meski hanya saat-saat yang singkat, berakhir juga pada masanya menjadi sebuah perpisahan yang tak terhindarkan.
Satu persatu orang-orang baik itu kembali ke haribaan-Nya, membawa serta ilmu-ilmunya sambil tersenyum, sedangkan semua yang ditinggalkannya hanya bisa pasrah, menangis sedih, dan dalam lubuk hatinya yang terdalam muncul kesadaran pasti pada saat yang ditentukan yang sama sekali tidak diketahuinya akan menyusul mereka. Dari kematian lalu kehidupan kemudian kematian, selanjutnya kehidupan dan kepada-Nya kita semua kembali.
Â
Penulis adalah Rais Syuriyah PBNU
Terpopuler
1
Barak Militer Vs Pesantren
2
Jejak Perjuangan KH Muhammad asal Garut: Dari Membangun Pesantren hingga Menjaga NU
3
Dialog Refleksi Harlah ke-70, IPPNU Tasikmalaya Tegaskan Peran Strategis Perempuan dalam Pendidikan dan Kepemimpinan
4
Pesantren Karangmangu Bertaraf Nasional, Cetak Puluhan Khatimin dari Berbagai Daerah
5
BPBD Jabar Siap Tangani Bencana Alam di Bandung Barat, Karawang, dan Bekasi
6
IPPNU Kota Banjar Kunjungi Dinas Sosial, Bahas Kasus Sosial dan Penguatan Ketahanan Keluarga
Terkini
Lihat Semua