• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Ngalogat

Rahasia Surat Kang Cecep Buntet

Rahasia Surat Kang Cecep Buntet
KH Cecep Nidhomudin
KH Cecep Nidhomudin

Oleh KH Ahmad Zuhri Adnan

Sekira pertengahan September 2009 saya sowan ke kediaman KH Cecep Nidhomudin, cucu KH Mustamid Abbas. Seperti biasanya Kang Cecep, demikian biasa dipanggil, menyambutku dengan ramah. Saya dan keluarga besar saya sangat dekat dengan Kang Cecep. Tak jarang saya diajak makan bareng dengan keluarganya.

Secara spesifik, hari itu saya sampaikan keluh kesah saya tentang organisasi kepemudaan NU kepada beliau. 

"Kula niki lami bergaul dengan rekan-rekan HMI, PMII, Pemuda Pancasila, dan Pemuda Muhammadiyah. Sejak kuliah sampai sekarang. Mereka semua mobilitasnya sangat tinggi," demikian saya sampaikan. 

Obrolan tidak begitu lama karena saya mendominasi obrolan. Tak seperti biasanya Kang Cecep kali ini cuma senyum-senyum saja mendengarkan ucapan saya yang begitu semangat. 

Memang saya merasa resah karena organisasi kepemudaan ormas terbesar sekelas NU, GP Ansor tidak ada geliatnya sama sekali terutama di Asjap, jauh beda dengan OKP rekan-rekan aktivis lain. Sehingga keresahan itu saya tumpahkan semuanya ke Kang Cecep.

Obrolan saya akhiri dengan pertanyaan singkat "GP Ansor itu ada nggak?" 

Lagi-lagi Kang Cecep hanya senyum-senyum. Kemudian beliau memanggil santrinya untuk mengambilkan secarik keras dan pulpen juga amplop. 

Setelah selesai menulis surat, beliau berpesan, "Keken surat kie ning Kang Zaman, aja dibuka ya!" "Engko Ente dadi wong kang sibuk ngurusi NU bahkan keliling Jawa," lanjutnya.

Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, surat saya simpan dan tak pernah sayabaca karena 'bokat kwalat" bli nurut kiai. Sementara kesempatan untuk bertemu Kang Zaman, sekarang Kadensus 99 PP GP Ansor tak juga ada.

Tahun 2012 surat sakti itu raib entah tercecer di mana karena memang rentang waktunya cukup lama, sejak tahun 2009.

Kesempatan bertemu Kang Zaman pun terpenuhi di Pondok Pesantren Kempek. Kesempatan emas itu saya sampaikan ke Kang Zaman. 

"Kula angsal amanat surat dari Kang Cecep untuk disampaikan ke sampean tapi suratnya sudah hilang dan saya belum tahu apa isinya karena dilarang untuk membacanya. Saya merasa bersalah tidak bisa mnjaga amanat sementara Kang Cecep sudah tilar dunia 4 November 2011,” jelas saya. 

"Saya tahu isinya," kata Kang Zaman.

Bisaan weru,”  ungkap saya dalam hati.

"Ente kudu melu PKD Ansor," sambung Kang Zaman 

November 2012 saya ikut PKD Ansor dan di tahun yang sama saya dilantik mnjdi pengurus PC GP Ansor Kabupaten Cirebon pimpinan Kang Faris Fuad Hasyim.

Tahun 2016 saya purnakhidmah di GP Ansor, dan ketika NU Cirebon memilih duet KH Wawan Arwani Amin dan KH Aziz  Hakim Sayaaerozi menggawangi PCNU, saya pun diberi kesempatan ngurusi LDNU.

Subhanallah, saya sekarang jadi orang sibuk ngurusi NU, meski belum keliling Jawa.

Untuk Kang Cecep, lahul fatihah..


Penulis adalah Ketua LDNU Kabupaten Cirebon


Ngalogat Terbaru