• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

PWNU Jabar Peringati Hari Santri dengan Refleksi Peran Pesantren dan Istighotsah Kubra

PWNU Jabar Peringati Hari Santri dengan Refleksi Peran Pesantren dan Istighotsah Kubra
Rais Syuriyah KH Muhammad Nuh Addawami saat berpidato di Refleksi Peran Pesantren dan Istighotsah Kubra (Foto: NU Online Jabar/Iip Yahya)
Rais Syuriyah KH Muhammad Nuh Addawami saat berpidato di Refleksi Peran Pesantren dan Istighotsah Kubra (Foto: NU Online Jabar/Iip Yahya)

Bandung, NU Online Jabar
PWNU Jawa Barat menggelar peringatan Hari Santri dengan kegiatan bertajuk Refleksi Peran Pesantren dan Istighotsah Kubra di aula Kantor PWNU Jawa Barat, Jalan Terusan Galunggung No. 9, Kota Bandung, Kamis, (22/10) sore. 

Hadir pada kesempatan itu, Rais Syuriyah KH Muhammad Nuh Addawami, Ketua KH Hasan Nuri Hidayatullah dan para pengurus lainnya, serta perwakilan dari sejumlah lembaga dan badan otonom NU. 

KH Hasan Nuri Hidayatullah mengatakan mengatakan bahwa puluhan tahun setelah negara ini merdeka, peran pesantren dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan seolah terlupakan. 

“Kita harus bersyukur perjuangan santri dan kiai sekarang mendapat pengakuan dari pemerintah dengan adanya Hari Santri,” kata pengasuh Pondok Pesantren Ashiddiqiyah 3 Cilamaya, Karawang ini. 

Pada kesempatan itu, ia mengupas tentang kesuksesan Nabi Ibrahami as dalam mendidik anak-anak keturunannya sehingga dipilih Allah menjadi nabi dan rasul. 

Menurut kiai yang akrab disapa Gus Hasan ini, ketika mendengar orang yang sukses, harus dilihat pada prosesnya. Proses kesuksesan Nabi Ibrahim karena empat hal dalam pendidikan kepada anak-anaknya. 

Sementara KH Nuh Addawami menjelaskan definisi santri. Menurut dia, santri adalah seseorang yang mempelajari ilmu agama dengan bimbingan guru. 

“Kalau belajar ilmu agama tanpa guru, dari Google dari koran, itu bukan santri. Jadi, santri belajar, ada gurunya, ada kiainya. Gurunya pun bukan hanya mengajar, tapi membimbingnya. Bimbingan itu dengan cara berkhidmah,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Nurulhuda Garut ini,  

Kegiatan tersebut disiarkan langsung dan kini bisa disaksikan di YouTube: NU Jabar Channel. 

Pewarta: Abdullah Alawi


Nasional Terbaru