Nasehat Syaikhona Kholil Bangkalan dalam Catatan Santrinya
Menelusuri tumpukan kitab-kitab lama peninggalan para sesepuh itu ibarat membongkar harta karun ilmu. Ada saja mutiara-mutiara hikmah yang patut untuk menjadi bekal hidup. Satu di antaranya adalah kalam berikut ini yang Komunitas Pegon temukan halaman sampul Kitab Al-Futuhatul Ilahiyah karya Syekh Sulaiman al-Jamal (w. 1790 M) peninggalan KH Sanusi bin Yasin, Kemasan, Banyuwangi (1870-1935).
Pada jilid kedua kitab tersebut, terdapat kutipan kalam dari Syaikhona Kholil Madura yang menisbatkannya pada Syekh Abdul Qadir al-Jilani.
Berikut kutipannya:
اِذَا كُنْتَ فِيْ اَمْرٍ وَضِقْتَ بِحَمْلِهِ
وَأَصْبَحْتَ فِيْ عُسْرٍ وَأَمْسَيْتَ فِيْ حَرَجْ
فَصَلِّ عَلىَ الْمُخْتَارِ مِنْ آلِ هَاشِمِ
كَثِيْرّا فَإِنَ اللّٰهَ يَأْتِيْْكِ بِالْفَرَجْ
Jika engkau di dalam perkara yang membuatmu sumpeg dalam menanggungnya
Dalam pagimu penuh kesulitan dan di waktu soremu pun dalam kesempitan
Maka berselawatlah kepada orang yang terpilih dari keluarga Hasyim (Nabi Muhammad)
Sebanyak mungkin, maka sesungguhnya Allah akan mendatangkan bagimu jalan keluar
Kalam ini sungguh menjadi jawaban atas kegundahan hati saya. Sepertinya, saya amat kurang berselawat kepada Kanjeng Nabi.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا، وَعَافِيَةِ الْاَبْدَانِ وَشِفَائِهَا، وَنُوْرِ الْاَبْصَارِ وَضِيَائِهَا، وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Penulis: Ayung Notonegoro