Kota Bogor, NU Online Jabar
Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ibad Lubang Buaya Jakarta Timur KH Muhammad Syakrim atau yang akrab disapa Abih Syakrim menyampaikan kenangannya saat belajar menjadi santri Abah Falak pada acara Haul Ke-51 Mama Falak Waliyullah pendiri Pondok Pesantren Al-Falak Pagentongan, Loji, Bogor Barat, Kota Bogor pada Sabtu (07/01) malam.
Abih Syakrim mengaku, dirinya merupakan santri Pondok Pesantren Al-Falak pada tahun 1951-1954. "Teman saya (saat mondok) ada 7 orang dan tersisa saya. Sudah meninggal semua, tinggal saya sendiri," tutur pejuang NU sejak 1955.
Ia menyampaikan, saat dirinya masih masih mondok, banyak orang yang datang ke Pesantren Al-Falak.
"Semua orang yang ziarah dateng kesini pada kaya, pas abah masih hidup semuanya kaya dan bukti semua," ujarnya. "Pada saat saya mau pulang, saya bertanya kepada Abah, kira-kira saya bisa pergi Haji tidak? Abah menjawab, nanti kamu akan pergi Haji puluhan kali, dan alhamdulillah itu betul terjadi pada saya 7 kali saya Haji dan 16 kali saya pergi Umrah. Semua yag dibicarakan Abah Falak semua terbukti, Alhamdulillah," tuturnya.
Abih Syakrim juga mengatakan, bahwa semua jamaah dihadapannya beruntung bisa hadir di Haul Mama Falak ke-51.
"Insya Allah semuanya (jamaah) akan dikabulkan oleh Allah SWT, asalkan dengan (kita) yakin," jelas Kiai yang dikukuhkan menjadi salah satu Mustasyar atau Dewan Penasehat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027.
Ia juga mengungkapkan, ada doa dan dzikir yang diberikan dari Mama Falak kepada Abih Syakrim.
"Kata Abah, jangan lupa dzikir, berfikir, jangan kuatir, banyak dzikir, rezeki ngalir, jangan kikir. Yang diberikan Abah pada tahun 1954 saya serahkan sekarang, dibaca, insya Allah dikabulkan oleh Allah SWT," ungkapnya.
Kemudian, Abih Syakrim melafalkan doa yang diberikan oleh Mama Falak kepada dirinya agar diikuti oleh Jamaah yang hadir, yakni:
بسم الله الرحمن الرحيم
يا وهاب هب لي علما و حكمة وبه رزقا يا رزاق كن لي مسهلا
Bismillahirrahmanirrahim
Ya wahhabu, habli Ilman, wahikmatan, wabihi rizqon, ya rozzaqu kunli musahhilan
"Kata Abah di baca 111 kali habis shalat Ashar atau shalat Subuh, syukur-syukur bisa setiap habis sembahyang dibaca 111 kali insya Allah kabul apa yang kita kehendaki," terangnya.
Ia menyebut, manfaat dari mengamalkan doa tersebut sangatlah luar biasa yang dan sudah dirasakan secara langsung oleh Abih Syakrim.
"Ini yang sudah saya laksanakan luar biasa, tapi dengan syarat ada lima. Satu syaratnya karena Allah saja, kedua sabar, ketiga yakin, keempat amanah, dan kelima ikhlas. Ini amalan dzikir insya allah jika dilaksanakan akan dikabulkan Allah SWT," paparnya.
Selain itu, kiai yang juga merupakan salah seorang Mustasyar PBNU tersebut juga mengingatkan agar masyarakat biasakan membacakan Al-Fatihah untuk diri sendiri. "Yang lain kita fatihahin, tapi diri kita jarang fatihahin. Kata abah, fatihahin dirimu. bagaimana caranya? Ilahadoroti jasadi wa ruhi sebut nama kita al fatihah. Suatu saat nangis kita itu, karena ruh dan jasad girang kita fatihahin itu," tandasnya.
Sebagai informasi, KH Muhammad syakrim merupakan salah seorang Alumni Ponpes Al-Falak Pagentongan. Selain itu, ia merupakan orang betawi asli yang saat ini memimpn Pondok Pesantren Nurul Ibad Lubang Buaya Kota Jakarta Timur.
Pewarta : Abdul Mun'im Hasan
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
