Oleh Nur Kholik Ridwan
Khawaja Muhammad Arif ar-Riwakari (Ar-Rigwari) (w. 657 H./ 1259 M.) adalah salah satu murid Khawaja Abdul Kholiq al-Ghuzdawani dan mahaguru yang menjadi sanad silsilah tarekat Naqsyabandiyah, di berbagai belahan dunia Islam.
Biografinya sangat langka, dan hanya sedikit disebutkan oleh kitab berbahasa Arab yang ditulis Abdul Majid bin Muhammad Al-Khoni berjudul Al-Hada’iq al-Wardiyah fi Haqo’iqi Ajla’i an-Naqsyabandiyah (HWHAN, Irbil: Maktabah al-Udiriyah al-Amah lits Tsaqafah wal Funun fi Irbil, 2002: 170).
Sementara dalam bahasa Urdu, biografinya diulas oleh Maulana Ali bin Husein dalam Rashahat Ainul Hayat dan Syekh Badrudin as-Sirhindi dalam Hadratul Quds.
Khawaja Muhammad Arif ar-Riwakari dikenal sebagai salah satu dalam deretan Khawajagan di kalangan Naqsyabandiyah, sebelum Syah Naqsyaband. Oleh kitab HWHAN disebut sebagai Syamsul Ma’arif fi `ashrihi dan min a’zhami Rijalin nafahat war rasyahat.
Ia dilahirkan di desa Rwigari tanpa disebut tahunnya, salah satu daerah di Bukhara, berjarak 6 farsah dari Ghuzdawan. Beliau disebut mengambil tarekat dari Syekh Al-Azizan, yang penyebutan ini merupakan kekeliruan, karena semua silsilah dan sumber silsilah tarekat Naqsyabandiyah menyebut Khawaja Muhammad Arif ar-Rwigari adalah murid Khawaja Abdul Kholiq al-Ghuzdawani, bukan Khawaja Al-Azizan.
Sementara Khawaja Azizan ar-Ramitani adalah murid dari murid beliau yang bernama Khawaja Al-Anjir Fagnawi. Khawaja Muhammad Arif ar-Rwigari berkhidmah kepada gurunya sampai memperoleh izin untuk membimbing, memperoleh kesempurnaan dan menjadi salah satu pembesar dalam hal musyahadah.
Beliau wafat di desa yang sama, ar-Rigwari, tetapi tahunnya tidak disebut oleh HWHAN. Martin van Bruinessen dalam Tarekat Naqsyabandiyah (1996: 50) menyebut wafatnya pada tahun 657 H. (1259 M.).
Dengan para guru tarekat lain, beliau sezaman dengan tiga guru besar tarekat di Asia, yaitu: Syekh Abul Jannab Najmudin al-Kubra (w. 618 H./1221 M.), Syekh Abu Hafs Syihabuddin `Umar as-Suhrawardi (539-632 H./1145-1234 M.), dan Khawaja Muinuddin al-Jisti (w. 1236) dan murid terkenalnya bernama Khawaja Bakhtiar Kaki (w. 633 H./1235 M.) dari Jistiyah.
Khawaja Muhammad Arif ar-Riwgari meninggalkan banyak murid yang menjadi khalifah, tetapi yang paling terkenal dan menjadi silsilah sanad tarekat di kalangan Naqsyabandiyah adalah Khawaja Mahmud Al-Anjir al-Faghnawi.
Terpopuler
1
Koperasi Pertama Lahir di Ciparay Bandung
2
Kemenag Siap Cairkan BOP RA dan BOS Madrasah Triwulan Kedua 2025 Senilai Rp1,79 Triliun
3
Ziarah yang Terganggu: Refleksi Sosial atas Fenomena Peminta-Minta di Obyek Wisata Sunan Gunung Jati
4
Khutbah Jumat Singkat: Menghidupkan Takwa dalam Seluruh Aspek Kehidupan
5
Milad ke-14 Yayasan Mabdaul ‘Uluum Tsaani: Spirit Kebersamaan dan Peran Strategis Alumni Diteguhkan
6
Ummu Habibah Syam Terpilih Pimpin IPPNU Kota Cirebon Masa Khidmah 2025–2027
Terkini
Lihat Semua