• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Ngalogat

Malam Pagelaran Lesbumi Bangkalan: Merayakan Seni dan Tradisi

Malam Pagelaran Lesbumi Bangkalan: Merayakan Seni dan Tradisi
Malam Pagelaran Hari Santri oleh Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Bangkalan. Berlokasi di Jalan KH Moch Yasin, Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, acara yang berlangsung pada Ahad (10/12/23). (Foto: NU Online Jabar/Nasihin)
Malam Pagelaran Hari Santri oleh Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Bangkalan. Berlokasi di Jalan KH Moch Yasin, Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, acara yang berlangsung pada Ahad (10/12/23). (Foto: NU Online Jabar/Nasihin)

Dheppah Kebbun Temor Bascamp Lesbumi Bangkalan menjadi saksi gemerlap Malam Pagelaran, sebuah acara selamatan yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Santri oleh Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Bangkalan. Berlokasi di Jalan KH Moch Yasin, Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, acara yang berlangsung pada Ahad (10/12/23) ini memadukan kekayaan seni dan tradisi Madura.


Pukul 18:30, suasana mulai dipenuhi keheningan dengan pembacaan Ratib Syaikhona Kholil yang disampaikan dengan khidmat oleh KH Hasbullah Muhtarom. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua PCNU Bangkalan, KH Makki Nasir, dan Kiai Jadul Maula dari Lesbumi PBNU. Dalam sambutannya, Kiai Jadul Maula menekankan bahwa seni adalah bagian integral dari budaya, yang harus selaras dengan Bhineka Tunggal Ika.


"Seni adalah bagian dari budaya, dan Lesbumi adalah ujung tombak Kebudayaan di NU," ungkap Kiai Jadul Maula.


Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyerahan Hadiah Lomba Cipta Puisi berbahasa Madura oleh Andi sebagai juri. Pertunjukan Seni Kejung (Kidung) dimulai dengan syair-syair nasihat hidup dalam bahasa Madura yang dinyanyikan oleh Suparno. Acara semakin meriah dengan puisi dari Zaenab Zuraidah dan sholawatan oleh Urifa, Ustad Anwar, dan Dafa Damares.


Lesbumi Jabar, diwakili oleh Lely Mei dan Adin Dimyati (Ranyay), memberikan sentuhan khusus dengan Puisi dan permainan Akustik Gitar Bambu. Gitar bambu ciptaan Prof. Endo Suanda dari Bandung, hasil riset selama 15 tahun, menjadi penampilan perdana dalam Projek Tafsir Musik.


Selanjutnya, Komunitas Kasokan.id tampil dengan gamelan yang dikolaborasikan dengan alat musik modern. Syair yang dilantunkan berisi sholawat dan pujian kepada Tuhan, menciptakan suasana yang penuh keharmonisan. Sastrawan Khalil Tirta membacakan puisi berbahasa Madura yang menggambarkan ketokohan, pesan, dan perjalanan Syaikhona Kholil Bangkalan.


Acara mencapai puncaknya dengan Mahalul Qiyam diiringi Hadroh Dhung Dhungan Al-Khaibar khas Madura. Suasana semakin syahdu dengan syair-syair yang mendayu-dayu, dan acara diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Abuya Abdullah Mas'ud.


Ketua Lesbumi Bangkalan, Lora Imam Gozali, menyatakan, "Ini adalah cara kami Lesbumi Bangkalan dalam merawat seni tradisi di Madura. Semoga dengan sering diadakannya kegiatan seperti ini, semangat masyarakat dan generasi muda di Madura untuk mengenal dan menjadi pelaku seni semakin tumbuh."


Disela-sela acara, LAZISNU Bangkalan secara simbolis menyerahkan hasil pengumpulan donasi untuk Palestina kepada Ketua PCNU Bangkalan, KH. Makki Nasir, yang menjadi momentum solidaritas dan kepedulian sosial.


Perjalanan singkat ini mungkin hanya sebagian kecil dari keberagaman Budaya dan Seni yang dimiliki bumi Nusantara, namun, menjadi gambaran betapa pentingnya upaya pelestarian dan pengembangan tradisi untuk generasi mendatang.


Penulis: Nasihin
Editor: Agung Gumelar


Ngalogat Terbaru