• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Ngalogat

Jika Kamu Mengomentari Hidup Orang Lain

Jika Kamu Mengomentari Hidup Orang Lain
Ilustrasi (NU Online)
Ilustrasi (NU Online)

Oleh KH Abubakar Sidik 

Orang mengisi hidup dengan caranya masing-masing. Mereka menikmatinya. Tak perlu dinilai dari perspektif yang berbeda. 

Orang sufi dan spritualis menikmatinya dengan berkhalwat dan meditasi. Salah kalau kemudian dinilai, "ah, hanya hidup sendirian. Tak berguna bagi orang banyak".

Guru dan para pendakwah mengajak orang kepada kebaikan. Mereka menikmatinya walau kadang mengeluh karena status honorer yang honornya tidak bisa memenuhi gaya hidupnya. Jadi, jangan dinilai, "Bisa saja ngomong, dia sendiri tidak begitu. Lagi pula, mereka hanya menjual ilmu dan ayat". 

Para pedagang dan pebisnis, menikmati hidup dengan terus meraup keuntungan. Mereka gembira saja walau kadang tidak jujur. Jangan lantas dinilai, "Mereka itu hubbud dunia. Tidak melirik sedikit pun kepada akhirat".

Para petani juga menikmatinya, walau seringkali hasil panennya dihargai murah karena pemerintah kurang berpihak, atau panen nya didahului oleh makhluk Allah lainnya. Jangan juga dinilai, "Sudah tahu susah, kok digeluti terus. Jual saja sawah dan ladangnya, lalu investasikan".

Politisi juga sangat menikmatinya, walau kadang harus merebut kekuasaan. Perebutan kekuasaan itu biasa sepanjang dilakukan secara konstitusional. Yang kalah jangan marah, yang menang jangan jumawa. Politisi tidak harus dendam. Kalau direbut, rebut aja lagi. Jangan terus kita nilai, "Politisi mah jahat, saling menjatuhkan". 

Dokter dan tenaga medis, juga menikmatinya. Jangan terus dinilai, "Mereka itu mencari kebahagiaan dari penderitaan orang lain. Masa yang mati di RS harus bayar?"

Para pengabdi hukum seperti polisi, jaksa dan pengacara, mereka juga menikmatinya, sebab katanya menegakkan keadilan. Jangan juga dinilai, "Mereka itu hanya cari-cari kesalahan orang lain"

Para ilmuwan, para peneliti, para seniman, bahkan para pelakor, semua menikmati tugas dan profesinya. 

Kembangkan diri sebagaimana orang lain juga mengembangkan dirinya masing-masing. Tidak mungkin katak menjadi sapi.

Penulis adalah Wakil Ketua PWNU Jawa Barat, Ketua STAI Al-Masthuriyah Kabupaten Sukabumi 
 


Ngalogat Terbaru