Alif, Lam, Mim: Rahasia Langit yang Berbisik
Sabtu, 8 Februari 2025 | 08:00 WIB
NADIRSYAH HOSEN
Kolomnis
Alif. Lam. Mim. Tiga huruf yang berdiri sendiri. Tanpa makna yang tersurat, tanpa tafsir yang mutlak, hanya Allah yang mengetahui.
Tetapi bukankah justru di sanalah letak keindahannya? Bahwa tidak semua yang indah harus dimengerti, tidak semua rahasia harus dipecahkan. Ada yang cukup diterima dengan hati, diimani dengan pasrah, dan dicintai tanpa harus sepenuhnya dipahami.
Baca Juga
Al-Qur’an dan Google Maps
“Alif, Lam, Mim. Itulah ayat-ayat Kitab yang penuh hikmah,” (QS. Luqman: 1-2).
Betapa sering kita ingin memahami segalanya memaksa takdir agar berbicara, mendesak kehidupan agar memberi jawaban. Tetapi di awal wahyu, Allah mengajarkan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar makna: ada hal-hal yang hanya bisa diterima dengan iman, ada jawaban yang hanya akan datang di waktu yang tepat, ada perjalanan yang harus ditempuh dengan ketundukan.
Maka, Alif Lam Mim bukan sekadar rangkaian huruf. Ia adalah pesan lembut dari langit: Percayalah, meski kau tak selalu mengerti.
Alif: Awal yang Harus Dijalani
Lihatlah Alif, tegak berdiri, kuat, seperti seseorang yang menjejakkan kaki di awal perjalanan. Ia tidak ragu, tidak bertanya, hanya melangkah dengan keberanian.
Baca Juga
Kisah Seorang Ibu di Dalam Al-Qur'an
Dalam hidup, kita selalu dihadapkan pada awal yang penuh tanda tanya. Kita tidak tahu apa yang menunggu di depan, kita tidak tahu apakah langkah kita benar. Tetapi seperti Alif, kita harus berani berdiri, bahkan ketika dunia belum memberi kepastian.
Karena keyakinan adalah awal dari segalanya.
Lam: Kelenturan dalam Perjalanan
Lalu ada Lam, huruf yang melengkung, seakan mengajarkan bahwa hidup tidak selalu lurus. Ada liku yang harus dilewati, ada tikungan yang membawa kita ke arah yang tak terduga.
Lam mengajarkan bahwa ada waktu untuk tegar seperti Alif, tetapi ada pula saatnya untuk tunduk, untuk bersabar, untuk menerima.
Karena tidak semua pertanyaan perlu jawaban saat ini. Tidak semua doa harus dikabulkan segera. Ada keindahan dalam menunggu, ada kemuliaan dalam berserah.
Mim: Pulang ke Pangkuan-Nya
Dan akhirnya, ada Mim, huruf yang melingkar sempurna, seperti lingkaran yang membawa kita kembali ke titik asal. Seperti ombak yang berlari ke pantai hanya untuk kembali ke laut. Seperti angin yang berembus ke segala arah, tetapi pada akhirnya menemukan jalannya kembali.
Mim mengajarkan bahwa segala sesuatu pada akhirnya akan pulang.
Tak ada perjalanan yang sia-sia. Tak ada kehilangan yang benar-benar hilang. Apa yang pergi, jika memang ditakdirkan untukmu, akan kembali dalam bentuk yang lebih indah. Dan apa yang tak kembali, mungkin memang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari perjalanan, bukan tujuan.
Alif, Lam, Mim: Cinta yang Tidak Perlu Dimengerti
Alif, Lam, Mim bukan sekadar huruf. Ia adalah bisikan lembut dari langit, mengajarkan kita untuk percaya meski tak selalu mengerti.
Seperti hidup, yang penuh rahasia tetapi selalu memiliki makna.
Seperti doa, yang tak selalu mendapat jawaban, tetapi selalu didengar.
Seperti cinta, yang tak selalu bisa dimiliki, tetapi tetap indah untuk dirasakan.
Maka, berjalanlah seperti Alif—berani memulai meski tak tahu ke mana arah akan membawa.
Hadapilah hidup seperti Lam—sabar menerima setiap liku dan perubahan.
Dan akhirnya, pulanglah seperti Mim—dengan hati yang utuh, dengan jiwa yang tenang, kembali kepada-Nya.
Karena pada akhirnya, semua pertanyaan akan terjawab di hadapan-Nya.
Dan di situlah kita akan memahami bahwa setiap langkah, setiap air mata, setiap pencarian—semuanya telah membawa kita lebih dekat kepada-Nya.
Pada akhirnya, kita akan sampai.
Pada akhirnya, kita akan pulang.
Dan di hadapan-Nya, kita akan menyadari bahwa perjalanan ini selalu berada dalam genggaman kasih-Nya.
KH Nadirsyah Hosen, Dosen di Melbourne Law School, the University of Melbourne Australia
Terpopuler
1
Lakpesdam NU Depok dan PEBS FEB UI Bahas Solusi Berbagai Permasalahan Kota Depok
2
5 Hal yang Bisa Merusak Pahala Puasa Ramadhan
3
Kemenag Buka Bantuan Masjid dan Musala 2025, Ini Syarat dan Jadwalnya
4
PCNU Kabupaten Sukabumi Gelar Safari Ramadhan 1446 H di Enam Wilayah, Ini Rangkaiannya
5
Inilah 27 Pemain yang Dipanggil Pelatih Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
6
Berkah Ramadhan, GP Ansor Teluk Pucung Berbagi Takjil Gratis ke Pengguna Jalan
Terkini
Lihat Semua