Ajengan Muda dari Fauzan itu Mengakhiri Masa Lajangnya
Oleh: M Salim
Ajengan muda asal Pesantren Fauzan yang terkenal dengan kealiman dan kharismanya dalam menyampaikan tausyiah yang begitu mudah dicerna dan juga penuh semangat membuat banya masyarakat khususnya kaum hawa terpesona akan hal tersebut. Kini telah melepas masa lajangnya
KH Aceng Aum Umar Fahmi namanya, merupakan putra dari KH Aceng Muhammad Ali bin KH Muhammad bin KH Muhammad Umar Bashri, ayahnya merupakan wakil pimpinan Pondok Pesantren Fauzan, Sukaresmi-Garut. Ibunya Hj Akay merupakan putri dari ulama besar asal Singajaya bernama KH Abdal Adzim yang dikenal dengan nama Mama Sarongge karena merupakan pendiri Pondok Pesantren Sarongge Desa Cigintung Kecamatan Singajaya-Garut.
Aceng Aum sapaan akrabnya, mendapatkan Pendidikan pertama dari ayahnya langsung di Pondok Pesantren Fauzan, ia dididik dengan keras siang dan malam oleh ayahnya, ia belajar langsung kepada ayahnya sampai menamatkankan sekolah tingkat pertama di SMP Fauzaniyyah tahun 2005.
Berdasarkan sepengetahuan penulis ketika ikut pengajian rutin NU setiap hari Sabtu binaan Aceng Aum, disaat hendak masuk ke Pesantren Bahrul Ulum Jombang Jawa Timur ditahun 2005 selepas menamatkan Pendidikan tingkat pertama di SMP Fauzaniyyah bersama penulis. Aceng Aum di titipkan oleh Aceng Aal sapaan akrab ayahnya dengan penuh kepercayaan, bahkan saking percayanya, ayahnya menitipkan lahir dan batinnya kepada pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum.
“Saya titipkan putra saya kepada kyai, kalau perlu nyawanya dibutuhkan, silahkan ambil untuk perjuangan asalkan nanti saya bisa bertemu dengannya diakhirat kelak dalam keadaan menjadi orang yang sholeh.” Tegas Aceng Aal yang disampaikan ulang oleh Aceng Aum disaat pengajian
Di pesantren Bahrul Ulum sendiri, Aceng Aum menjadi lulusan terbaik melalui penjaringan seleksi dengan santri lain di Lembaga-lembaga dibawah naungan Pesantren Bahrul Ulum sendiri pada saat itu.
Kemudian Aceng Aum melanjutkan pendidikannya di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, dimana ia mengambil konsentrasi jurusan tafsir hadits. Sambil kuliah, iapun mengisi kehausan ilmunya dengan mondok di Pesantren Darussunnah Ciputat asuhan Almarhum Walmagfurlah Prof. Dr KH Ali Mustafa Yaqub, MA selaku Imam Besar Mesjid Istiqlal Jakarta.
Sambil kuliah, tidak sedikit para alumni, muhibbin Pesantren Fauzan dan masyarakat umum yang mengundang dirinya untuk mengisi pengajian dalam kegiatan hari-hari besar islam, baik kegiatan peringatan Maulid Nabi, Isra Mi’raj, dan kegiatan PHBI lainnya.
Ketika selesai menamatkan kuliahnya di UIN Jakarta, iapun ditarik oleh pengurus PCNU Garut untuk masuk kedalam jajaran Wakil Ketua Lembaga Bahsul Masail (LBM) NU Garut. Dan yang menarik ketika ada tawaran pendirian dari petinggi Khilafah kepada ketua MUI Garut, ia membeberkan keterangan pendirian khilafah ala HTI dari kitab karangan Syekh Taqiyyudin Annabhani pendiri HTI di Palestina yang menyatakan syarat pendirian dalam kitab tersebut tidak relevan dengan tawaran yang diterangkan oleh petinggi HTI tersebut.
Iapun tidak sepakat akan khilafah yang disampaikan oleh petinggi HTI tersebut kepada ketua dan jajaran MUI Garut lainnya. Sambil mengasuh Pondok Pesantren Fauzan, iapun memiliki beberapa kegiatan, seperti Koordinator kelas khusus SMP Fauzaniyyah, pembina pengajian NU MWC Sukaresmi setiap hari Sabtu yang banyak dihadiri oleh para ajengan dan alumni dari Kecamatan Sukaresmi daerah sekitarnya.
Sampai pada akhirnya, Aceng Aum melepas masa lajangnya di usia 32 Tahun dengan menikahi Teh Neneng Rohanah perempuan asal kota Bekasi-Jawa Barat pada Hari Sabtu, 29 Januari 2022.
