• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Nasional

Selain KH Hasyim Asy’ari, di Kamus Sejarah Kemendikbud Tak Ada Resolusi Jihad dan Gus Dur

Selain KH Hasyim Asy’ari, di Kamus Sejarah Kemendikbud Tak Ada Resolusi Jihad dan Gus Dur
Kamus sejarah jilid I
Kamus sejarah jilid I

Bandung, NU Online Jabar
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengakui pihaknya telah melakukan kekeliruan terkait KH Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Kemendikbud. Pasalnya pendiri NU tersebut tidak tercantum di kamus tersebut. 

Hilmar mengaku itu dilakukan tanpa kesengajaan. "Saya mengakui bahwa ini kesalahan. Tapi ya karena kealpaan, bukan kesengajaan. Itu poin yang mau saya tekankan," ujar Hilmar dalam jumpa pers daring, Selasa (20/4).

Namun, anehnya ketidaksengajaan itu dan kesalahan itu tidak hanya satu. Dalam pengamatan NU Online Jabar, selain Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, di kamus itu juga tak mencantumkan entri Resolusi Jihad NU, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). 

Jika Gus Dur tiada, malah Susilo Bambang Yudhoyono dan Anak Agung Gde Agung malah tidak ada entrinya. Padahal keduanya pernah menjabat menteri di eranya Gus Dur. 

Selain itu, kamus itu juga tak mencantumkan istilah Resolusi Jihad. Padahal, seruan yang dimaklumatkan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 tersebut sangat monumental karena mencetuskan Perang 10 November 1945 di Surabaya. 

Dalam Ensiklopedia NU, Resolusi Jihad diartikan sebagai seruan yang dikeluarkan oleh NU yang ditujukan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan umat Islam Indonesia untuk berjuang membela tanah air dari penguasaan kembali pihak Belanda dan pihak asing lainnya beberapa waktu setelah proklamasi kemerdekaan.   

Cucu KH Zainul Arifin, Ario Helmy juga mengeluhkan tentang entri kakeknya itu. Pasalnya, pada kamus itu, Kiai Zainul malah ditekankan pada titik saat menjadi Masyumi, bukan menjadi NU. 

Pewarta: Abdullah Alawi 


Nasional Terbaru