• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

Lebaran di Mesir dalam Kenangan Dua Ajengan Muda Majalengka

Lebaran di Mesir dalam Kenangan Dua Ajengan Muda Majalengka
Ajengan Miftah (ketiga dari kiri) berkumpul bersama sahabat-sahabatnya saat berlebaran di Mesir (Foto: istimewa)
Ajengan Miftah (ketiga dari kiri) berkumpul bersama sahabat-sahabatnya saat berlebaran di Mesir (Foto: istimewa)

Majalengka, NU Online Jabar
Sekretaris PCNU Majalengka KH Miftah pada masa mudanya pernah menimba ilmu di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir pada Jurusan Aqidah Filsafat selama 2004 sampai 2009. Selama itu pula, ia berlebaran di negeri tersebut.  

Menurut ajengan muda yang akrab disapa Kang Miftah Lebaran Idul Fitri antara Indonesia dan luar negeri, khususnya dengan Mesir, sangat berbeda sekali.

“Ketika Lebaran di Indonesia ada acara sungkem kepada orang tua dan juga makan-makan, serta ziarah akan tetapi di luar negeri, Lebaran seperti hari-hari biasa saja,” ungkapnya.

Di Indonesia, kata dia, Lebaran diawali dengan takbir yang sangat meriah, bersahut-sahutan antara satu masjid dan mushala dengan masjid dan mushala yang lain. Di negara lain juga ada takbiran, tapi di Indonesia ada lebihnya, lebih meriah semalam suntuk dan diiringi dengan suara beduk dan kentungan. 

Namun, menurut kiai dari Pondok Pesantren Riyadul Ulum Cikijing itu, bulan Ramadhan di Mesir sangat semarak dengan bacaan Al-Qur’an. Masyarakatnya ke mana-mana membawa Al-Qur’an. Mereka membacanya di sela-sela senggangnya. Bahkan di halte membaca Al-Qur’an.

“ini menjadi pengalaman yang berkesan bagi saya, setiap orang selalu membaca Al-Qur’an dimana pun baik sedang nunggu bis, di kampus. Kita merasa malu bila tidak membaca Al-Qur’an,” lanjutnya.

Hal yang sama diungkapkan salah satu pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi, Kab Majalengka, Mari’e Muhammad Hadiq. Menurutnya, Lebaran di Mesir seperti hari biasa, tidak ada yang istimewa, tetapi ada waktu yang tertentu yaitu 8 hari Syawal selalu mengadakan jamuan.

“Lebaran di Mesir sebenarnya tidak menjadi hari istimewa, akan tetapi setelah hari raya, biasanya mereka melanjutkan puasa syawal 6 hari kemudian dan pada hari 8 syawal, tiap tuan rumah selalu mengadakan open house,” pungkasnya.

Pewarta: Tata Irawan
Editor: Abdullah Alawi 

 


Nasional Terbaru