• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Nasional

KH Abubakar Sidik Ungkap Makna Minal ‘Aidin wal Faizin

KH Abubakar Sidik Ungkap Makna Minal ‘Aidin wal Faizin
Wakil Ketua PWNU Jawa Barat KH Abubakar Sidik (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua PWNU Jawa Barat KH Abubakar Sidik (Foto: Istimewa)

Bandung, NU Online Jabar 
Wakil Ketua PWNU Jawa Barat KH Abubakar Sidik mengungkapkan istilah yang seringdikaitkan dengan Idul Fitri yaitu minal ‘aidin wal faizin

Menurut salah seorang pengasuh di Pondok Pesantren Al-Masthuriyah Kabupaten Sukabumi ini, ada yang memaknai Idul Fitri dengan kembali ke fitrah, ke kesucian dasar. 

“Oleh karena itu, sesama umat Islam saling mendoakan, ‘semoga Anda termasuk yang kembali (ke fitrah)’. Itulah makna minal 'aidin,” katanya, Senin (17/5). 

Kiai yang akrab disapa Kang Bakang ini menambahkan, puasa adalah ikhtiar untuk mengekang diri (imsak) terutama dari hal-hal yang destruktif. Bila itu berhasil, maka dia adalah pemenangnya. 

“Makanya didoakanlah, semoga Anda termasuk orang yang pemenang dalam mengekang hal-hal yang destruktif. Itu makna minal faizin,” katanya. “Soal siapa yang pertama mempopulerkan (kalimat itu), saya kurang tahu,” lanjutnya. 

Lalu, menjadi hal yang lumrah umat Islam di Indonesia mengiringi minal ‘aidin wal faizin dengan ucapan mohon “maaf lahir dan batin”

“Kalimat maaf lahir dan batin itu bukan terjemahan dari minal 'aidin wal faizin. Tapi karena sering bersanding, sepertinya ada orang-orang yang menganggap bahwa itu eta terjemahannya. Padahal bukan,” ujarnya. 

Hal itu, sambungnya, sama dengan shadaqallahul azhim diiringi dengan kalimat “Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.” Padahal terjemahannya adalah “Maha benar Allah Yang Maha Agung”.

Pewarta: Abdullah Alawi 
 


Nasional Terbaru