• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Daerah

Pendekar Cukur NU-Muhammadiyah Asal Mageung Berderma Bakti untuk Kampung Halamannya

Pendekar Cukur NU-Muhammadiyah Asal Mageung Berderma Bakti untuk Kampung Halamannya
Para tukang cukur Mageung saat memberikan santunan kepada yatim piatu dan jompo (Foto: NU Online Jabar/Adrian Fauzi Rahma)
Para tukang cukur Mageung saat memberikan santunan kepada yatim piatu dan jompo (Foto: NU Online Jabar/Adrian Fauzi Rahma)

Tasikmalaya, NU Online Jabar
Komunitas Pendekar Cukur Mageung yang terdiri dari warga NU dan Muhammadiyah berderma bakti di kampung halamannya dengan santunan kepada yatim piatu dan jompo. Mereka juga melakukan iuran untuk membantu pembangunan rumah mustad'afin dan infaq ke DKM Masjid di kampungnya. 

Kegiatan derma bakti bertema Bengkung Ngariung, Bongkok Ngaronyok, Dina Raraga Tasyakuran Sareng Santunan Yatim dan Jompo itu berlangsung di halaman Masjid Al-Muhajirin Kp. Mageung Desa Sirnasari Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (18/5). Sejumlah 16 yatim dan 30 jompo menerima manfaat bantuan dari komunitas ini. 

Sekretaris Pendekar Cukur Mageung, Taufik mengatakan komunitas ini terdiri dari kurang lebih 48 anggota yang berprofesi sebagai tukang cukur yang berada di perantauan. 

"Anggota yang sudah terdata dan tergabung dalam Pendekar Cukur Mageung sudah ada 48 orang, gabungan dari pemuda NU dan Muhammadiyah Mageung yang merantau ke kota seperti halnya Bandung, Depok, Bekasi, Jakarta, Tangerang, dan kota-kota lainnya," kata Taufik dalam sambutannya. 

Opik panggilan akrab Taufik juga menambahkan, Pendekar Cukur Mageung ini merupakan komunitas baru inisiatif dari pemuda-pemuda tukang cukur di perantauan yang memiliki rasa kepedulian ingin memajukan dan membantu warga di kampung halamannya.

"Biasanya tiap tahun Ikatan Pemuda-Pemudi Mageung (IPPM) menggelar halal bil halal di bulan Syawal sekaligus santunan. Kali ini tukang cukur di perantauan ingin membantu secara mandiri, makanya komunitas ini baru dicetuskan di bulan Ramadhan," lanjut Taufik mewakili para anggota komunitas ini. 

Ia juga mengatakan aksi sosial ini merupakan kegiatan pertama kali dan berharap ke depannya bisa rutin dilakukan dan ada peningkatan. 

"Ke depannya kita ingin sekali rutin menyantuni anak yatim piatu, dan infaq ke DKM Masjid di kampung ini yang berjumlah 6 DKM, mohon doanya," tutupnya. 

Perwakilan tokoh masyarakat sekaligus Wakil Ketua DKM Jami' Al-Anwar, Ajengan Aip Syarifudin mengutarakan, kegiatan ini sangat positif dan bermanfaat, harus terus dilestarikan turun temurun. 

"Alhamdulillah sangat bahagia melihat para tukang cukur di Mageung bisa melakukan kegiatan positif ini, menyisihkan penghasilannya untuk menyantuni anak yatim piatu dan jompo apalagi ini bisa infaq ke masjid, titip teruskan dan lanjutkan," ujarnya.

Selain santunan yatim piatu dan jompo juga infaq ke DKM Masjid, kegiatan ini juga diisi dengan taushiyah agama oleh Ajengan Albar dari Pondok Pesantren An-Nur Mageung sebagai pencerahan untuk semuanya. 

Kegiatan itu dihadiri perwakilan tokoh masyarakat Kp. Mageung dan anggota komunitas yang sedang berada di kampung halaman. 

Pewarta: Adrian Fauzi Rahman
Editor: Abdullah Alawi 

 


Daerah Terbaru