
Wapres RI KH Ma'ruf Amin saat memberikan Taushiyah di Halal Bihalal PCNU Kota Bekasi, Kamis (17/4/2025). (Foto: NU online Jabar/Faujiahmad).
M. Rizqy Fauzi
Penulis
Kota Bekasi, NU Online Jabar
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) 2019-2024 KH Ma'ruf Amin mengatakan bahwa sudah tidak asing di masyarakat khususnya warga nahdliyin mengenal itu ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah insaniyah. Ia menilai, dari sejumlah ukhuwah yang ada ada yang lebih penting untuk dipererat, yakni ukhuwah Nahdliyah.
"Nah, kalau sesama NU saja tidak bisa ukhuwah apalagi sesama muslim apalagi sesama bangsa, wong sama-sama NU saja tengkar mulu," jelasnya saat memberikan taushiyah di Halal Bihalal PCNU kota Bekasi yang bertempat di Pesantren Mahasina Pondokgede, Kamis (17/4/2025) lalu.
Kiai Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa silaturahim itu harus dari hati ke hati dan tidak cukup hanya fisiknya saja. Menurutnya, perilaku lahiriyah yang tidak baik itu bersumber dari hati.
Ia mengutip salah satu hadits nabi Muhammad SAW:
أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya: Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal darah. Jika segumpal darah itu baik, maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika segumpal darah tersebut buruk, maka buruklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah hati.” (HR Bukhari dan Muslim).
"Jadi sebenarnya silaturahim ini yang harus diperbaiki itu hatinya," jelasnya.
Kiai yang saat ini menjabat sebagai salah seorang Mustasyar PBNU tersebut juga mengungkapkan pentingnya menyatukan kekuatan NU. Ia menyebutkan bahwa tugas NU itu berat.
"Saya sering katakan, NU itu gerakannya Ulama. Ulama itu kalau di Indonesia paling tidak punya dua mitsaq atau kesepakatan, pertama Mitsaq Rabbany yakni kesepakatan dengan Allah, dan kedua Mitsaq Wathany yakni kesepakatan dengan sesama bangsa ini. Mitsaq Rabbany itu sebenarnya kesepakatan antara Allah dengan para nabi, tapi karena para ulama sebagai warasatul anbiya maka mitsaq itu juga menjadi mitsaqnya para ulama," paparnya.
Menurutnya, kesepakatan Allah dengan para nabi itu berat karena karena kesepakatanya mengajak supaya manusia agar selalu berada berjalan di jalan Allah.
"Nah itu tidak mudah. Karena itu, para ulama dulu merasa tidak cukup sendirian untuk menghadapi apalagi tantangannya makin banyak, akhirnya para ulama bersatulah mendirikan organisasi yang namanya Nahdlatul Ulama, dan NU secara bersama-sama untuk menjalankan mitsaq rabbany ini," tuturnya.
Kiai Ma'ruf Amin menuturkan, pasca negara Indonesia merdeka, para ulama bersepakat untuk melakukan mitsaq wathany yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 45 dan NKRI.
"Nah antara mitsaq wathany dan mitsaq rabbany tidak saling bertentangan, ngga ada saling menafikan. Karena itu rumusan pancasila, UUD 45, bentuk negara NKRI diterima secara penuh oleh para ulama, itu namanya mitsaq wathany. Oleh karena itu, maka kita harus membangun bagaimana kita menjam'iyyahkan jamaah NU ini," tandasnya.
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Isi Kuliah Umum di Uniga, Iip D Yahya Sebut Media Harus Sajikan Informasi ‘Halal’ dan Tetap Diminati
Terkini
Lihat Semua