Ketua PWNU Jawa Barat: Organisasi Apapun Ketika Kaderisasinya Lemah, Maka Akan Rapuh
Selasa, 6 Mei 2025 | 11:04 WIB

Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad saat menghadiri Halal Bihalal PCNU Kota Bekasi di Pesantren Mahasina Pondok Gede, Kamis (1/5/2025). (Foto: NU Online Jabar/tangkapan layar Yt PCNU kota Bekasi).
M. Rizqy Fauzi
Penulis
Kota Bekasi, NU Online Jabar
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH juhadi Muhammad mengungkapkan pentingnya PCNU melaksanakan program yang diperintahkan oleh PBNU, salah satunya kaderisasi PD-PKPNU dan PMKNU. Hal tersebut diungkapkan saat dirinya memberikan sambutan di gelaran Halal Bihalal PCNU Kota Bekasi, Kamis (1/5/2025).
Kiai Juhadi menyebutkan bahwa perintah peraturan perkumpulan bahwa pelaksanaan kaderisasi PD-PKPNU minimal per MWC satu tahun satu kali. "Sementara, PCNU Kota Bekasi hari ini baru enam angkatan. Maka tadi saya sudah berbisik, setelah acara ini mudah-mudahan PCNU Kota Bekasi melaksanakan PD-PKPNU nya maksimal dan Insya Allah di dukung oleh pak Walikota," paparnya.
"Karena sesungguhnya jam'iyyah atau organisasi apapun ketika kaderisasinya lemah maka organisasi itu akan rapuh," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, kiai Juhadi bersyukur pihaknya mendapatkan apresiasi dari PBNU terkait pelaksanaan kaderisasi di Jawa Barat saat ini menjadi nomor 1.
"Mari kita bersama-sama melaksanakan kaderisasi secara maksimal. Sebab, kaderisasi merupakan investasi besar bagi sebuah jam'iyah atau organisasi. Insya Alah 5 tahun ke depan ketika kaderisasinya maksimal, gerakannya akan kita rasakan bersama," tuturnya.
Sementara itu, Ketua PBNU KH Ulil Absar Abdalla menyebutkan bahwa menurut survey pemilu 2024 yang lalu, penduduk Idonesia yang mengaku dan merasa sebagai warga NU sekitar 56,3%. Orang Indonesia, tidak hanya orang islam seluruh penduduk Indonesia yang merasa dan mengaku sebagai orang NU itu mencapai 53,6%.
"Itu artinya apa? Lebih dari separuh penduduk Indonesia itu merasa sebagai orang NU. Kesimpulannya adalah kalau orang NU ini kokoh, Indonesia juga kokoh. Kalau orang NU ini bersatu, maka orang Indonesia bersatu,".
Kiai yang akrab disapa Gus Ulil tersebut juga menginformasikan bahwa saat ini PBNU sudah berhasil melaksanakan perbaikan dan peningkatan manajemen organisasi. Ia mengaku bahwa tema dan masalah yang menjadi tantangan warga NU itu adalah meningkatkan warga NU dari Jamaah menjadi Jam'iyah, dari kumpul-kumpul seperti Halal Bihalal ini menjadi organisasi yang tertib.
Gus Ulil mengungkapkan, proses menjamiyahkan warga NU ini sudah dilakukan oleh sejak era Gus Dur ketika NU melaksanakan Muktamar yang bersejarah ke 27 di Situbondo, dilanjutkan pada era KH Hasyim Muzadi, KH Said Aqil Siradj, dan saat ini era KH Yahya Cholil Staquf.
"Usaha untuk menjam'iyahkan warga NU ini tidak pernah selesai. Berlangsung terus dan harus diteruskan baik di tingkat pusat sampai ditingkat wilayah,cabang, MWC, ranting sampai anak ranting. Semuanya kita punya tantangan bagaimana menjam'iyahkan warga NU, yaitu membuat warga NU dari sekedar kumpul-kumpul. Kumpul-kumpul penting, Tetapi yang lebih penting setelah kita kumpul-kumpul kita menjadi jam'iyah, menjadi organisasi," tandasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: Meraih Hidup yang Lebih Bermakna dengan Syukur dan Tafakur
2
Pergunu Jabar Gelar Seleksi Beasiswa S1 hingga S3 bagi Santri, Guru, dan Kader NU, Berikut Jadwalnya
3
Pelatih Timnas U-23 Panggil 30 Pemain Ikuti TC di Jakarta Jelang Asean Mandiri Cup 2025, Ini Daftarnya
4
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
5
Jamaah Haji Gelombang I Mulai Pulang ke Tanah Air, Gelombang II Lanjutkan Ibadah di Madinah
6
MA KHAS Kempek Jalani Visitasi Adiwiyata, Komitmen Nyata Wujudkan Sekolah Ramah Lingkungan
Terkini
Lihat Semua