Nasional

5 Hal Penting di Kurikulum Aswaja NU

Sabtu, 14 September 2024 | 08:00 WIB

5 Hal Penting di Kurikulum Aswaja NU

Waketum PBNU Prof Nizar Ali saat menyampaikan sambutan dalam Uji Publik Kurikulum Aswaja Nahdlatul Ulama di lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta, pada Rabu (11/9/2024). (Foto: panitia)

Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar uji publik kurikulum nasional Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) Nahdlatul Ulama di Gedung PBNU, Jakarta, pada Rabu (11/9/2024). Acara ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan terkait penerapan kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai Aswaja ke dalam sistem pendidikan nasional.


Wakil Ketua Umum PBNU, Prof H Nizar Ali, menyampaikan bahwa kurikulum ini dirancang untuk memperkuat pemahaman dan pengamalan Aswaja dalam konteks pendidikan modern. "Kami berharap kurikulum ini tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan akademik, tetapi juga pemahaman spiritual dan moral yang sejalan dengan prinsip-prinsip Aswaja An-Nahdliyah," ujar Prof Nizar.


Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk guru, akademisi, serta perwakilan pemerintah dan organisasi pendidikan. Mereka diberikan kesempatan untuk memberikan saran terhadap draf kurikulum, serta berdiskusi mengenai implementasi dan tantangan yang mungkin dihadapi.


Berikut adalah lima hal penting yang perlu diketahui dari Kurikulum Aswaja NU terbaru:


1. Perubahan Nama Kurikulum
Kurikulum ini kini disebut dengan nomenklatur baru sebagai Kurikulum Aswaja NU, yang lebih mencerminkan identitas dan nilai-nilai Nahdlatul Ulama dalam sistem pendidikan.


2. Subsistem Kurikulum Nasional
Kurikulum Aswaja NU merupakan subsistem dari kurikulum nasional, sehingga tetap selaras dengan kerangka kurikulum nasional, termasuk fase dan capaian pembelajaran (CP).


3. Alur Perkembangan Pembelajaran  
Dilengkapi dengan alur perkembangan pembelajaran yang memetakan standar isi dan kebutuhan setiap fase, kurikulum ini memperhatikan aspek psikologis, praktis, dan sosiologis perkembangan siswa.


4. Fase Implementasi
 Terdapat enam fase (A hingga F) untuk implementasi kurikulum, dimulai dari pembiasaan dengan amaliyah harian pada fase awal, hingga bahan ajar yang lebih mendalam di kelas 4 ke atas.


5. Indikator Implementasi
Kurikulum ini memiliki indikator implementasi yang jelas, melibatkan pengurus pusat, wilayah, dan cabang, untuk memastikan penerapan kurikulum secara konsisten di seluruh tingkatan NU.


Draf kurikulum ini akan melalui beberapa tahapan sebelum dirilis secara nasional. Pelaksanaan uji publik diharapkan mampu menciptakan kurikulum yang tidak hanya sesuai standar nasional, tetapi juga memperkaya pendidikan berbasis nilai khas NU.