Pesan Tak Bernisan
Hari ini adalah kabar
lahir dari keramaian kemarin
lusa adalah masa lampau
ketika tahun pergi berlalu
Gemerisik daun menampar memar
membawa pesan dari pohon batu dan tanah
ingatan terbang membentur bukit
saat muka sore meninggalkan remang
Coretan semakin tak terbaca
pagar menjadi batas ketidakpastian
kesedihan tumpah di anak sungai
mengalir dari gunung ke lautan
Daun-daun kering berguguran
dikepak sayap binatang malam
capung berlari menjemput hari
di pelataran nama tak bertuan
Ingatan kembali tersadar
bersimpuh di hadapan harapan
mengais pintu maaf ampunan
di hadapan nisan penuh pesan
Hati harus kembali bersuci
ditemani petilasan tanpa kaki
pucuk harus bersemi
menata kembali tumpukan pagi
Waktu menginjak petang
melintas sungkan menuju malam
tak ada akhir dari perjalanan
hanya berhenti lalu kembali
Nasihin, pengurus Lesbumi PWNU Jawa Barat