• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Kuluwung

Intoleransi

Intoleransi
Intoleran. (Ilustrasi/istimewa)
Intoleran. (Ilustrasi/istimewa)

Oleh Lilik Ahmad Alim 

Setelah mengutip ayat
Warisan yang berantai
Keningnya menjadi aftar perjamuan
Menjarah hati ribuan orang
Bahwa tungku keyakinan harus dinyalakan
Darah... mana darah? 

 

Ia lupa meraba kemaluannya
Yang bagian dari tanda-tanda kekuasaannya
Di mana tempat muasal
Lalu semesta memberi warna-warna berbeda

 

Berkalung prasangka
Seolah memburu kambing tersesat
Untuk dikandangi dan diberi warna
“Jalan ke sorga harus warna pink biar romantis” bisiknya

 

Seharian berburu, lelah
Malam tak memberi arah
Kiri atau kanan, di hatinya darah
Ia mencari jalan, bukan lentera
“Semua harus satu warna” teriaknya
Dalam kegelapan
Padahal hati orang-orang serupa kunang-kunang
Terbang dengan keyakinannya, masing-masing kembali menjadi tanah

 

Bandung, 27 Februari 2016 

 

Penulis merupakan Pengurus Lesbumi PWNU Jabar


Kuluwung Terbaru